Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Mengenal Apa Itu "Buyout" dan "Waiver" NBA

22 Februari 2020   17:38 Diperbarui: 23 Februari 2020   04:25 2584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Ringer | peoplepill.com

Buyout sendiri biasanya diprakarsai oleh tim-tim yang sudah menyerah musim ini karena nyaris tidak berpeluang masuk delapan besar dan malah berjuang untuk kalah sebanyak-banyaknya mengingat semakin banyak kalah, peluang mereka mendapat draft pick urutan sepuluh besar akan makin besar. 

Prinsip tersebut masih tetap dipegang tim-tim papan bawah seperti Detroit Pistons, New York Knick, atau Golden State Warriors walaupun sistem kocokan draft pick sudah sedikit diubah. Lima tim terbawah pada klasemen keseluruhan, tidak lagi jadi tim yang paling berpeluang mendapatkan lima rookie urutan teratas. 

Mulai musim kemarin, tim di luar posisi lima terbawah juga memiliki peluang yang sama, seperti Lakers yang, dari hasil kocokan arisan, mendapat draft pick urutan keempat meskipun urutan klasemen keseluruhan, Lakers nangkring di posisi 21 musim kemarin.

selisih menang kalah antara tim peringkat delapan sampai sepuluh masing-masing wilayah masih tipis, jadi peluang nyalip masih besar, terlebih masih ada 28 game yang belum dimainkan oleh rata-rata tim NBA 
selisih menang kalah antara tim peringkat delapan sampai sepuluh masing-masing wilayah masih tipis, jadi peluang nyalip masih besar, terlebih masih ada 28 game yang belum dimainkan oleh rata-rata tim NBA 
Proses buyout jadi sedikit rumit karena tim-tim yang sudah mengibarkan berdera putih baru sekitar empat sampai lima tim, sedangkan deadline buyout akan berakhir awal bulan depan.

Walaupun peluang untuk menerobos posisi delapan terbilang sulit, terutama bagi New Orleans Pelicans, Portland Trail Blazers, San Antonio Spurs, Sacramento Kings, dan Phoenix Suns, peluang mereka lolos peringkat delapan wilayah barat masih cukup besar.

Mereka hanya kalah antara lima sampai tujuh pertandingan lebih banyak dari peringkat 8, Memphis Grizzlies. Tim-tim tersebut patut optimis karena masing-masing tim tadi masih punya jatah antara 26-28 pertandingan tersisa musim ini.

Otomatis dengan peluang yang masih terbuka lebar, mereka tidak ingin kehilangan pemain kuncinya. Yang ada justru, mereka siap memburu pemain bagus yang dilepas tim lain lewat buyout atau waiver, baik itu pemain-pemain dari tim papan bawah atau pemain dari tim-tim papan atas yang memang sengaja dilepas untuk memberi spot buat pemain baru yang gaya bermainnya lebih sesuai dengan gaya tim papan atas tadi.

Sejarah mencatat, tim cenderung aman masuk delapan besar, jika memang mereka memenangi 50 dari 82 pertandingan dalam satu musim. Walaupun tim tersebut udah bisa lolos ke delapan besar hanya dengan memenangi 41 pertandingan di antaranya, bahkan kurang.

Kuncinya hanya satu. Jumlah kemenangan yang didapat tim peringkat ke-8 harus lebih banyak dari jumlah kemenangan yang diperoleh dari peringkat ke-9. Kalau kedua tim masih punya rekor yang sama, kita lihat rekor head-to-head-nya.

Tim mana yang lebih unggul pada tiga sampai empat pertemuan yang sudah dijalani, mereka yang akan loios. Kalo rekor pertemuan masih sama juga, kita tinggal cek rekor mereka saat menghadapi sesama kontestan delapan besar. Tim yang lolos ke babak delapan besar adalah tim yang lebih banyak mengalahkan sesama kontestan delapan besar.

Menariknya, posisi delapan besar wilayah barat dan timur tidak selamanya adil seperti NBA musim 2007-2008, di mana peringkat delapan wilayah barat kala itu, Denver Nuggets, berhasil lolos peringkat delapan setelah  meraih 50 kemenangan dari 82 pertandingan. Selisih dua kemenangan dari peringkat ke-9, Golden State Warriors.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun