Materi terakhir menghadirkan konsep yang lebih modern: TOGA Digital. Mahasiswa KKN-T memperkenalkan inovasi berupa barcode/QR Code yang ditempelkan di setiap tanaman obat keluarga (TOGA). Dengan sekali scan menggunakan ponsel, warga bisa langsung mengetahui informasi singkat tentang nama tanaman, manfaat, serta cara perawatannya.
Inovasi ini menjadi langkah kecil menuju digitalisasi informasi kesehatan berbasis herbal di desa. Para ibu PKK menyambut dengan rasa penasaran tinggi, bahkan beberapa langsung mencoba memindai barcode untuk melihat informasi tanaman secara langsung.
Antusiasme Ibu PKK
Ketiga materi yang disampaikan dalam satu rangkaian acara ini terbukti mampu menarik minat peserta. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga terlibat aktif, mulai dari menyaksikan demo masak, berdiskusi soal pengelolaan sampah, hingga mencoba teknologi TOGA Digital.
Acara ditutup dengan pesan harapan agar ibu-ibu PKK terus menjadi garda terdepan dalam mengembangkan potensi desa, baik dari sisi pangan, lingkungan, maupun kesehatan. “Semoga kegiatan ini memberi manfaat nyata, bukan hanya untuk hari ini, tapi juga untuk kehidupan sehari-hari di Desa Campurejo,” ungkap salah satu mahasiswa KKN-T dalam sambutannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI