Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga menghubungkan keberagaman budaya, suku, dan daerah di Indonesia. Bahasa ini menjadi identitas nasional yang memperkuat persatuan bangsa sejak Sumpah Pemuda 1928. Di era digital dan globalisasi saat ini, bahasa Indonesia menghadapi tantangan baru, khususnya di kalangan generasi muda seperti Generasi Z, Generasi Z menerapkan bahasa gaul, bahasa asing, dan dialek dalam komunikasi sehari-hari. Fenomena ini memunculkan kekhawatiran akan kelestarian bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan komunikasi yang baku. Bahas Indonesia jadi tercampur dengan bahasa-bahasa asing itu. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana interaksi sosial memengaruhi penggunaan bahasa ini sejak usia dini hingga generasi masa kini.
Interaksi sosial memegang peran penting didalam pengembangan bahasa Indonesia pada anak di usia dini. Melalui proses interaksi dengan keluarga, teman, serta lingkungan sekitar, anak belajar mengenal, memahami dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai media komunikasi sehari-hari. Bahasa Indonesia yang diperoleh melalui interaksi sosial tidak hanya dapat membantu perkembangan kosa kata  kita tetapi juga akan membentuk kemampuan  untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah yang bermanfaat. Lingkungan sosial yang kondusif serta interaksi yang intensif akan mendorong anak untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia secara efektif serta terstruktur didalam kehidupan yang ada sehari-hari.
Menurut penelitian di TK Istiqomah, interaksi sosial memberikan kesempatan bagi anak-anak usia 4-6 tahun untuk belajar bahasa melalui observasi dan peniruan, memperkaya kosakata, serta memahami konteks dan penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran interaksi sosial dapat meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak usia dini secara signifikan (Jurnal Ilmiah UWKS, 2023).
Generasi Z yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 mempunyai karakteristik yang unik didalam penggunaan bahasa. Mereka lebih akrab dengan menggunakan bahasa gaul dan nonformal yang dipengaruhi oleh teknologi dan juga media sosial sehingga cenderung menggunakan gaya bahasa yang santai dan campuran berbagai bahasa, termasuk bahasa asing dan juga bahasa daerah. Meskipun bahasa Indonesia tetap dipahami oleh sebagian Gen Z, kecenderungan menggunakan bahasa Indonesia yang tidak baku menimbulkan tantangan terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sudut pandang ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia masih dianggap penting, tetapi penggunaannya sering kali tidak konsisten dan tidak efektif  terutama didalam situasi yang formal.
Penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari di kalangan Gen Z seringkali tercampur dengan bahasa gaul serta bahasa asing, terutama dalam komunikasi nonformal. Fenomena pencampuran bahasa ini dapat digunakan untuk mengurangi penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan tata bahasa dan ejaan yang benar. Namun, dalam kegiatan resmi seperti penulisan akademik, surat menyurat, dan juga karya sastra, bahasa Indonesia baku masih digunakan dan dijaga kelestariannya.
Dalam konteks generasi Z, media digital dan budaya digital yang cepat serta dinamis mempengaruhi pola komunikasi mereka. Penggunaan singkatan, slang, emoji, dan campuran bahasa asing menjadi bagian dari gaya berbahasa yang efisien, namun ada risiko penurunan pemahaman serta penggunaan Bahasa Indonesia yang baku dan tepat. Sebagian Generasi Z menyadari pentingnya penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam berkomunikasi demi memperkuat identitas budaya dan memperlancar komunikasi antar generasi (Kompasiana, 2023).
Â
Bahasa Indonesia mulai mengalami pencampuran dengan bahasa lain, terutama bahasa gaul dan asing di kalangan generasi z atau muda, yang menjadi tantangan tersendiri bagi bahasa yang terancam karena bahasa Indonesia tercampur dengan bahasa gaul dan asing. Oleh karena itu, penting untuk terus mengingat dan mengingatkan kembali agar Bahasa Indonesia tetap dipertahankan sebagai bahasa persatuan dan komunikasi. Melestarikan bahasa Indonesia berarti menjaga identitas bangsa dan memperkuat nama Indonesia di era globalisasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI