Perayaan ini diisi dengan berbagai kegiatan sederhana namun bermakna. Anak-anak bermain bersama, orang dewasa berbincang santai, dan seluruh keluarga berkumpul dalam suasana penuh kehangatan. Tradisi doa bersama sebelum makan malam menciptakan suasana yang lebih khidmat, sebagai ungkapan rasa syukur atas tahun yang telah berlalu dan harapan untuk tahun yang akan datang. Hidangan khas keluarga tersaji di meja makan, memperkuat ikatan antaranggota keluarga melalui tradisi berbagi makanan yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Meskipun lebih sederhana dibandingkan dengan perayaan di kota besar, suasana tetap meriah dengan kehadiran para tetangga yang turut merayakan malam pergantian tahun. Di lingkungan perkampungan, kebersamaan antarwarga masih sangat erat, sehingga perayaan tidak hanya terbatas dalam lingkup keluarga inti, tetapi juga melibatkan tetangga dan kerabat dekat. Sorak sorai anak-anak yang menyalakan kembang api menambah semarak malam pergantian tahun. Langit malam yang dihiasi kilatan cahaya dari kembang api menciptakan suasana penuh kegembiraan, memperkuat rasa kebersamaan yang menjadi inti dari perayaan ini.
Pengeluaran Selama di Malaysia
Selama 12 hari di Malaysia, Carmella dan keluarganya mengeluarkan biaya untuk transportasi, akomodasi, makanan, dan belanja. Ongkos perjalanan pergi-pulang sebesar Rp 400.000, sementara biaya transportasi di Sarawak berkisar antara 10 hingga 30 RM per trip. Untuk makan dan minum, mereka menghabiskan sekitar 100 RM per hari untuk tujuh orang, sehingga totalnya mencapai sekitar 1.200 RM selama perjalanan. Penginapan dikenakan tarif 70 RM per kamar per malam, yang jika dihitung untuk seluruh perjalanan menjadi pengeluaran yang cukup besar. Selain itu, mereka juga menghabiskan sekitar 100 RM untuk belanja barang dan 100 RM lagi untuk membeli makanan serta minuman. Barang yang dibeli beragam, seperti oleh-oleh, skincare, dan kebutuhan lainnya, sementara jajanan yang mereka coba mencakup snack, dimsum, dan makanan ringan lainnya. Dengan perjalanan yang cukup lama, pengeluaran mereka mencakup berbagai kebutuhan untuk kenyamanan selama di Malaysia.
Perjalanan selama 12 hari di Sarawak menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi Carmella dan keluarganya. Bukan hanya tentang menjelajahi kota-kota baru, tetapi juga tentang mempererat hubungan keluarga dalam suasana yang lebih akrab dan penuh makna. Setiap kota yang dikunjungi meninggalkan kesan tersendiri, mulai dari modernitas Kuching, ketenangan Miri, hingga perpaduan budaya di Sibu. Momen kebersamaan, terutama saat merayakan Tahun Baru dengan cara yang lebih sederhana namun penuh kehangatan, menjadi bagian paling berharga dari perjalanan ini. Dengan segala pengalaman, cerita, dan kenangan yang tercipta, liburan ini bukan sekadar wisata, tetapi juga perjalanan emosional yang semakin mempererat ikatan keluarga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI