Liburan keluarga bukan hanya tentang mengunjungi tempat-tempat baru, tetapi juga tentang menciptakan kenangan berharga bersama orang-orang terkasih. Momen-momen kebersamaan selama perjalanan menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar pengalaman wisata, tetapi juga mempererat hubungan antara anggota keluarga. Waktu yang dihabiskan bersama di tempat yang berbeda memberikan kesempatan untuk berbagi cerita, tertawa bersama, dan menikmati kebersamaan tanpa gangguan rutinitas sehari-hari.
Carmella, seorang mahasiswi berusia 20 tahun dari Kota Pontianak -- Kalimantan Barat, Indonesia, pada Januari 2024 ia melakukan perjalanan ke Sarawak bersama tujuh anggota keluarganya. Perjalanan selama 12 hari ini dimulai melalui PLBN Entikong dan mencakup kunjungan ke tiga kota, yaitu Kuching, Miri, dan Sibu. Bagi sebagian orang, perjalanan ke luar negeri menjadi kesempatan langka untuk menjalin keakraban dengan keluarga yang jarang ditemui. Kesibukan dan jarak sering kali membuat pertemuan menjadi sulit, sehingga momen liburan menjadi waktu yang sangat dinantikan untuk mempererat hubungan keluarga. Suasana baru dan pengalaman bersama menciptakan kenangan yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memperdalam rasa kebersamaan dan kekeluargaan.
Hal ini pula yang dirasakan oleh seorang wisatawan yang berbagi pengalaman serunya menjelajahi tiga kota di Malaysia, yaitu Kuching, Miri, dan Sibu. Setiap kota yang dikunjungi memiliki cerita dan kesan tersendiri, dari suasana perkotaan yang modern di Kuching, ketenangan kota kecil di Miri, hingga perpaduan budaya yang menarik di Sibu. Perjalanan ini bukan hanya tentang eksplorasi tempat wisata, tetapi juga menjadi perjalanan emosional yang mempererat hubungan keluarga dalam suasana yang hangat dan penuh makna.
Kebersamaan yang Paling Berkesan
Salah satu hal yang paling berkesan bagi Carmella dari perjalanan ini adalah kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga besar di Malaysia. Berbeda dari perjalanan wisata biasa, liburan kali ini memberikan pengalaman yang lebih bermakna karena dilakukan bersama keluarga. Tidak hanya mengeksplorasi tempat-tempat baru, responden juga memiliki kesempatan untuk mengunjungi sanak saudara yang tinggal di sana. Kota yang saya kunjungi lebih kecil dibandingkan Kuching, sehingga memberikan suasana khas perkampungan yang lebih akrab dan hangat.
Selama di sana, Carmella merasakan pengalaman tinggal bersama keluarga besar dalam satu rumah yang ramai. Ini adalah pengalaman yang sangat berbeda dibandingkan dengan kehidupan sehari-hari, terutama bagi Carmella yang terbiasa tinggal hanya dengan keluarga inti. Kegiatan sederhana seperti berkumpul, berbincang, dan makan bersama menjadi momen yang begitu berarti. Tidak ada kesibukan kota atau rutinitas yang membatasi waktu kami bersama.
Keakraban semakin terasa saat kami bersama-sama merayakan Tahun Baru. Tidak seperti perayaan di kota besar yang identik dengan pesta meriah dan kembang api di pusat kota, di sini perayaannya lebih bersifat kekeluargaan. Carmella dan keluarga bermain bersama keponakan, berdoa, dan menikmati makan malam bersama. Meskipun lebih sederhana, suasananya justru lebih hangat dan penuh kebersamaan. Perayaan ini juga semakin meriah karena tetangga sekitar turut serta merayakan, menambah kesan ramai dan akrab.
Momen-momen seperti ini menjadi sangat berharga, terutama karena Carmella tidak sering bertemu dengan keluarga yang tinggal di Malaysia. Bisa menghabiskan waktu bersama mereka dalam suasana yang lebih santai membuat perjalanan ini terasa lebih bermakna. Bukan hanya tentang tempat yang dikunjungi, tetapi juga tentang hubungan yang semakin erat dan kenangan indah yang tercipta bersama keluarga.
Perbedaan Suasana di Kuching, Miri, dan Sibu
Ketiga kota yang dikunjungi, yaitu Kuching, Miri, dan Sibu, masing-masing memiliki karakteristik unik yang membuat perjalanan semakin menarik.
- Kuching, sebagai kota yang sudah sering dikunjungi bagi responden, memberikan kenyamanan tersendiri. Kuching adalah ibu kota Sarawak yang terletak di bagian barat daya negara bagian ini, di sepanjang Sungai Sarawak. Sebagai pusat administrasi dan ekonomi Sarawak, Kuching merupakan kota terbesar di wilayah tersebut dan memiliki infrastruktur yang lebih modern dibandingkan kota-kota lainnya. Karena sudah sering dikunjungi, kota ini memberikan kenyamanan tersendiri bagi wisatawan. Mirip dengan Pontianak, tetapi lebih tertata dan modern, Kuching tetap menjadi destinasi menarik dengan berbagai atraksi wisata, mulai dari kawasan tepi sungai yang ikonik hingga pasar tradisional yang ramai dikunjungi.
- Miri memiliki nuansa yang berbeda dari Kuching. Kota ini lebih kecil dan tidak sepadat Kuching dalam hal jumlah wisatawan. Namun, daya tariknya justru terletak pada suasana kota kecil yang santai dan lebih akrab. Wisatawan yang datang ke sini dapat lebih merasakan kehidupan komunitas lokal yang erat dan bersahabat. Miri terletak di bagian timur laut Sarawak, dekat perbatasan dengan Brunei. Miri terkenal sebagai pusat industri minyak dan gas di Malaysia, tetapi tetap memiliki pesona wisata dengan berbagai tempat ikonik seperti Taman Nasional Niah dan Pantai Tusan. Suasana di kota ini lebih tenang dibandingkan Kuching, dengan komunitas lokal yang erat dan bersahabat.
- Sibu, di sisi lain, Kota ini memiliki karakter yang lebih komersial dan berkembang dengan aktivitas ekonomi yang cukup pesat, terutama dalam sektor perdagangan dan transportasi sungai. Meskipun demikian, Sibu tetap mempertahankan budaya lokalnya yang kuat. Sibu berada di bagian tengah Sarawak, di tepi Sungai Rajang, yang merupakan sungai terpanjang di Malaysia. Perpaduan antara unsur tradisional dan modern menciptakan pengalaman yang unik bagi wisatawan yang ingin melihat bagaimana kota ini berkembang tanpa kehilangan akar budayanya. Sibu juga dikenal dengan populasi Tionghoa yang cukup besar, yang memberikan pengaruh kuat terhadap budaya dan kuliner di kota ini.
Perayaan Tahun Baru yang Berbeda
Merayakan Tahun Baru di Sarawak memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan dengan perayaan di Pontianak -- Kalimantan Barat, Indonesia. Jika biasanya Tahun Baru dirayakan di pusat kota dengan pesta kembang api besar, konser, dan keramaian di tempat-tempat umum, kali ini suasananya lebih tenang dan penuh makna. Perayaan berlangsung di rumah keluarga, memberikan nuansa yang lebih hangat dan akrab. Dalam suasana seperti ini, kebersamaan menjadi fokus utama, di mana setiap anggota keluarga bisa saling berbagi cerita, mengenang momen-momen terdahulu, serta menikmati waktu berkualitas tanpa gangguan hiruk-pikuk kota.