Ibu Kurniasih Zaitun, M.Sn, seorang akademisi dari ISI Padangpanjang yang juga sahabat dari Ki Cahyo Kuntadi dan Ibu Sukesi Rahayu mengungkapkan bahwa keberadaan Sanggar Seni Madhangkara ini berkembang semakin besar apabila terus didukung oleh banyak lapisan, mulai dari siswa-siswanya, pengajar, dan utamanya masyarakat sekitar. Beliau juga mengungkapkan bahwa Sanggar Seni Madhangkara jangan sampai berhenti dan harus terus melahirkan generasi-generasi yang nantinya akan menjadi pelestari budaya (Regenerasi). "Jangan sampai berhenti, kalaupun anak-anak (nanti) sudah tumbuh menjadi remaja dan dewasa, tapi perlu ada lagi generasi-generasi muda lain yang muncul dan tumbuh," ungkap beliau saat diwawancarai tim redaksi Caksi Official.
Lebih lanjut beliau mengungkapkan bahwa anak-anak yang nantinya dewasa dan sudah lulus bisa kembali ke Sanggar Seni Madhangkara untuk menularkan ilmu yang didapat kepada adik-adik kelasnya, , sehingga tercipta siklus pembelajaran yang berkelanjutan. Dengan demikian, terbangun wadah untuk membangun rasa tanggung jawab dan kebersamaan antar generasi.
- Kata Mereka tentang Sanggar Seni MadhangkaraÂ
"Mode pembelajarannya santai, jadi saya enjoy dan tidak ada tekanan yang memberatkan. Gurunya juga ramah kalau misal belum paham, nanti dijelasin dengan detail, jadi seneng banget. Temen-temennya juga seru dan sefrekuensi." -Alya (Siswa Kelas Sindhenan).
"Seneng dan cara pembelajarannya cocok sama saya. Disini juga jadi punya banyak temen, seru pol." -Nilam (Siswa Kelas Tari)
"Saya pribadi senang sekali dan mengucapkan terima kasih kepada pak yoyok (Panggilan Ki Cahyo) dan bu kesi, karena adanya Sanggar Seni Madhangkara ini menjadikan anak saya punya ruang untuk menyalurkan bakatnya. Selain itu menambah banyak teman juga bagi anak saya, sekali lagi terima kasih banyak." -Orang Tua Siswa
Sanggar Seni Madhangkara telah membuktikan bahwa seni bisa menjadi alat pemersatu dan pemberdayaan bagi masyarakat. Dengan melibatkan berbagai generasi, sanggar ini menciptakan ruang belajar yang berkelanjutan dan inklusif. Kehadirannya tidak hanya memperkaya budaya lokal, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perkembangan individu dan komunitas. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI