Mohon tunggu...
ruslan effendi
ruslan effendi Mohon Tunggu... Pengamat APBN dan Korporasi.

Lulusan S3 Akuntansi. Penulis pada International Journal of Public Administration, Frontiers in Built Environment, IntechOpen, Cogent Social Sciences, dan Penulis Buku Pandangan Seorang Akuntan: Penganganggaran Pendidikan Publik Untuk Kualitas Dan Keadilan (Pengantar Prof. Indra Bastian, MBA., Ph.D.)

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Revitalisasi Aset Mangkrak, Kasus Stadion Athena dan Rumah Sakit Militer Jerman (Bag.1)

24 Mei 2025   19:20 Diperbarui: 26 Mei 2025   16:54 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beautiful-shot-restorations-notre-dame-de-paris-tower-after-fire-paris-france (Ilustrasi)/Image by wirestock on Freepik

Revitalisasi aset mangkrak memunculkan dilema antara kebutuhan untuk mengoptimalkan nilai publik dan tuntutan akuntabilitas fiskal. Dua kasus internasional yang menonjol adalah Stadion Olimpiade Athena (2004) di Yunani dan rumah sakit militer Berlin-Gatow yang ditinggalkan pasca reunifikasi Jerman. Keduanya mencerminkan bagaimana proyek infrastruktur besar yang tidak berlanjut menimbulkan pertanyaan serius dalam pencatatan aset, penyajian wajar dalam laporan keuangan, dan rekonstruksi tata kelola.

Baca juga: Gambler's Fallacy, Ketika Berbohong Terasa Mudah Tinimbang Gagal

Setelah Olimpiade 2004, banyak venue olahraga di Athena menjadi tidak terpakai. Stadion baseball, softball, dan kolam renang mengalami degradasi fisik tanpa pemeliharaan.

Dari sisi akuntansi sektor publik, aset-aset ini masuk dalam kategori idle assets dan harus tunduk pada standar pengakuan dan penilaian kembali. Merujuk pada IPSAS 17 (International Public Sector Accounting Standards -- Property, Plant and Equipment), suatu aset tetap hanya dapat dicatat jika memberikan manfaat ekonomi atau jasa potensial kepada publik.

Ketika tidak lagi digunakan dan tanpa rencana pemanfaatan jangka panjang, aset tersebut harus dievaluasi untuk penurunan nilai (impairment). Banyak aset Olimpiade Yunani akhirnya di-write-off karena tidak memberikan manfaat yang terukur dan tidak ada rencana realistis untuk merevitalisasi. Pemerintah Yunani dikritik karena gagal menerapkan prinsip value for money dalam pengelolaan pasca-event, serta minimnya pengawasan publik terhadap proyek berskala besar.

Kompleks rumah sakit militer Berlin-Gatow lain lagi. Sejak ditinggalkan setelah berakhirnya Perang Dingin, berhasil direvitalisasi menjadi kampus pendidikan publik dan pusat inovasi medis. Proses revitalisasi dilakukan dengan audit menyeluruh terhadap struktur bangunan yang masih layak pakai, diikuti repurposing aset melalui kolaborasi antar sektor (public-private partnership). Aset tersebut, dalam laporan keuangan pemerintah lokal Berlin, awalnya diklasifikasi sebagai aset tidak aktif, namun pasca revitalisasi dicatat kembali sebagai aset tetap dengan nilai revaluasi sesuai IPSAS 21 (Impairment of Non-Cash Generating Assets).

Proses ini mencerminkan praktik baik dalam penyajian wajar dan akuntabilitas publik. Penilaian teknis independen, justifikasi sosial, serta audit anggaran dilakukan secara terbuka. Reaktivasi aset tidak hanya berdasar potensi fisik, tetapi juga didukung oleh white paper kebijakan yang memuat visi penggunaan aset untuk pendidikan dan kesehatan masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun