Mohon tunggu...
ruslan effendi
ruslan effendi Mohon Tunggu... Pengamat APBN dan Korporasi.

Lulusan S3 Akuntansi. Penulis pada International Journal of Public Administration, Frontiers in Built Environment, IntechOpen, Cogent Social Sciences, dan Penulis Buku Pandangan Seorang Akuntan: Penganganggaran Pendidikan Publik Untuk Kualitas Dan Keadilan (Pengantar Prof. Indra Bastian, MBA., Ph.D.)

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Dari Pasar Eropa hingga Mangga Dua Kena Intai Trump

23 April 2025   11:26 Diperbarui: 1 Mei 2025   17:15 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Aktivitas perdagangan di Mal dan ITC Mangga Dua Senin (14/5/2018) pagi. (Foto: KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

Pasar ini terkenal dengan barang-barang teknologi yang banyak dipasok dari China. Ketika Trump memulai serangkaian tarif tinggi pada produk China, harga barang elektronik yang dijual di pasar Mangga Dua pun ikut terpengaruh. 

Beberapa produk yang sebelumnya tersedia dengan harga terjangkau, kini menjadi lebih mahal karena lonjakan biaya impor akibat tarif yang diberlakukan.

Selain itu, ketegangan yang terjadi di pasar global membuat para pelaku bisnis di Mangga Dua lebih berhati-hati dalam menjalankan usaha. 

Banyak pedagang yang mulai menyesuaikan stok dan harga barang mereka, sambil menunggu dampak lebih lanjut dari kebijakan perdagangan AS. Tak hanya pasar elektronik, dampak juga terasa di sektor barang konsumsi lainnya, seperti tekstil dan alat rumah tangga, yang banyak dipasok dari China.

Keputusan Trump untuk meningkatkan ketegangan dengan China menciptakan ketidakpastian ekonomi, dan hal ini merembet ke pasar-pasar yang lebih kecil di Indonesia.

Bagi banyak pelaku usaha di Mangga Dua, kebijakan Trump membuat mereka harus lebih cerdas dalam menyiasati pasokan dan harga barang. 

Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, beberapa pedagang mencari alternatif dari negara-negara selain China, seperti Vietnam atau Thailand, yang juga memiliki hubungan perdagangan kuat dengan Indonesia. 

Namun, perubahan tersebut tak serta-merta mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh ketegangan global. Pasar-pasar seperti Mangga Dua, yang sebelumnya menjadi pusat perdagangan yang dinamis, kini terpaksa beradaptasi dengan realitas baru ini.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun dampak dari perang dagang AS-China terasa di seluruh dunia, Indonesia, sebagai bagian dari rantai pasokan global, tetap harus menghadapi tantangan besar. 

Menghadapi kebijakan yang semakin proteksionis, pemerintah Indonesia perlu mengoptimalkan kebijakan perdagangan luar negeri dan menggali peluang kerjasama baru dengan negara-negara non-China. 

Sementara itu, pasar-pasar lokal seperti Mangga Dua akan terus menjadi barometer bagi bagaimana ketegangan ekonomi internasional dapat mempengaruhi kehidupan ekonomi sehari-hari rakyat Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun