Mohon tunggu...
C Jati
C Jati Mohon Tunggu... -

rileks

Selanjutnya

Tutup

Money

Ijab Kabul Bukanlah Basa Basi

5 Juli 2012   04:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:17 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini semakin sering saja terdengar penipuan oleh para sales. Sebelum transaksi mereka menjanjikan abcdefgh, kenyataannya setelah transaksi ngacir begitu saja. Termasuk banyak kisah barang yang baru dibeli ternyata cepat rusak dan akhirnya direparasi berbelit-belit sampai akhirnya konsumen bosan mengurus lagi. Secara hukum mungkin yang begini ini sulit untuk dituntut, tetapi apakah mereka tidak tahu bahwa itu mencoreng nama baik dari produk yang ditawarkan. Jangka pendek mungkin saja didapat keuntungan, tapi jangka panjangnya bagaimana? Apakah mereka berharap bahwa konsumen yang dikecewakan akan lupa begitu saja. Makin lama kok makin terasa kalau para sales itu hanya berbasa-basi saja. Yang penting jualannya laku, yang penting target penjualan terpenuhi.

Kalau inget-inget jaman dahulu, para kakek nenek kita dulu kalau berjual beli selalu berkata, "Ini saya terima uangnya", dan si pembeli bilang "Iya ini saya terima barangnya". Di sini sangat terasa itikad baik  dalam transaksi jual beli tersebut. Kedua pihak bermaksud sungguh-sungguh untuk saling menjaga perasaan, agar kedua belah pihak saling diuntungkan, dan tidak ada yang dirugikan. Hal yang seperti ini kok rasanya semakin menghilang saja dalam kehidupan sehari-hari, padahal ini penting sekali. Pentingnya ijab kabul masih jelas terpateri di dalam prosesi pernikahan. Tidak sah suatu pernikahan jika tidak ada ijab kabulnya. Atau barangkali ada hubungannya antara banyaknya pernikahan yang goyah saat ini dengan kurangnya pemahaman tentang pentingnya arti sebuah ijab kabul.

Dikatakan bahwa harga diri manusia salah satunya yang utama adalah apakah omongannya bisa dipegang atau tidak.  Nah kalau para sales tersebut tidak menepati apa yang disampaikan sebelum transaksi, itu berarti mereka bukan hanya semata-mata menjual produk, tetapi mereka juga telah menjual harga diri mereka untuk sedikit rupiah materi. Kalau memang benar begitu, maka ini sangat disayangkan sekali karena harga diri tak ternilai harganya, masak kok dijual serendah itu. Konsumen bukanlah objek, konsumen adalah partner. Perjanjian pra transaksi itu adalah ijab kabul, dan ijab kabul bukanlah basa-basi. Janji adalah janji, janji harus ditepati, dan ini bisa saja ditagih besok, nanti, atau kelak. Dan kalaupun tidak takut dosa, maka seharusnya mereka takut pada hukum karma.

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun