Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Sepak Bola Menjadi Bahan Kampanye

9 Februari 2024   07:41 Diperbarui: 9 Februari 2024   07:42 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor Sekretariat PSSI. (Sumber foto: Kompas.com)

Fanatisme penggemar sepak bola di Indonesia kerap kali dimanfaatkan untuk menjaring massa pemilih, khususnya oleh calon kepala daerah.

Fenomena yang serupa tapi tak sama, nyatanya juga muncul pada Pemilihan Presiden (Pilpres).

Alkisah, pada Pilpres 2019 lalu, pada awal Januari 2019 empat orang suporter Persib Bandung yang mengaku mewakili kelompok suporter Viking Persib Club, datang ke rumah Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Keempatnya pun atas nama Viking mendeklarasikan dukungan kepada pasangan nomor urut 1 (saat itu), yakni Joko Widodo -- Ma'ruf Amin.

Meski demikian, salah satu perwakilan suporter Persib yang datang ke rumah Ma'ruf Amin saat itu, Rendra, tidak bisa memastikan seluruh Bobotoh--sebutan untuk kelompok suporter Persib secara umum---akan mengikuti arahan Ketua Umum Viking Heru Joko, untuk mendukung dan memilih pasangan Joko Widodo -- Ma'ruf Amin saat pencoblosan.

Namun dalam penghitungan suara Pilpres 2019 oleh KPU Jawa Barat---yang notabene basis terbesar pendukung Persib Bandung--pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto -- Hatta Rajasa memperoleh 16.077.446 suara. Sementara pasangan nomor urut 1 Joko Widodo - Ma'ruf Amin hanya meraih 10.750.568 suara di Jawa Barat.

Fenomena dukung mendukung paslon peserta Pilpres oleh kelompok yang juga berasal dari Persib Bandung, juga kembali muncul pada Pilpres 2024. Pertengahan September tahun lalu, sekelompok mantan punggawa Persib Bandung mendeklarasikan dukungan kepada Calon Presiden Ganjar Pranowo dengan nama Persib Legend for Ganjar Pranowo.

Adapun para mantan pemain Maung Bandung yang diklaim bergabung dalam deklarasi kala itu, berasal dari pemain tahun 1980 hingga 1990-an. Mereka adalah Robby Darwis, Udin Rafiudin, Yaya Sunarya, Djajang Nurjaman, Imral Usman, hingga eks Bandung Raya Herry Kiswanto.

Namun usai munculnya suara keberatan penggunaan nama Persib, kelompok tersebut pun berganti nama menjadi Bandung Old Stars for GP.

Pemanfaatan fanatisme terhadap sepak bola untuk bahan kampanye, kembali muncul dalam kampanye Paslon Nomor Urut 2 Prabowo Subianto -- Gibran Rakabuming Raka yang bertajuk Konser Indonesia Maju, yang dihelat di Stadion Baharoeddin Siergar, Lubuk Pakam, Sumatera Utara, pada 7 Februari lalu.

Dalam kampanye ini, anggota tim kampanye Prabowo -- Gibran yang juga menjabat menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan jika ingin sepak bola Indonesia maju, maka pilihlah pasangan Prabowo Gibran sebagai presiden dan wakil presiden pada Pilpres tahun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun