Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kepindahan Putu Gede ke Bhayangkara FC Mencederai Profesionalitas?

12 November 2023   19:08 Diperbarui: 13 November 2023   05:24 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putu Gede Juni Antara saat masih memperkuat Persib Bandung. (Sumber: Tribunnews.com) 

Kalau melihat dalam bingkai persepakbolaan Indonesia secara status quo, jawabannya adalah dua-duanya benar.  

Mengapa benar? Karena memang tidak ada hukum positif di sini, yang secara khusus mengatur seseorang yang berkarir sebagai pesepakbola profesional di Indonesia untuk harus memilih apakah ia akan menjadi anggota Polri, atau menjadi pesepakbola secara penuh.  

Pun dalam statuta yang manapun yang digunakan oleh persepakbolaan Indonesia, tidak ada yang menyatakan bahwa pemain sepak bola yang juga berstatus sebagai polisi harus menentukan pilihan karirnya.  

Jadi, dalam hal yang dialami oleh Putu Gede dimana ia menerima kontrak sebagai pemain profesional dan menerima surat tugas sebagai anggota Polri, sama-sama memiliki kekuatan dalam menentukan klub yang menjadi tempatnya bekerja. Namun dalam hal ini, sebagai insan Bhayangkara yang secara kode etik terikat dengan penugasan negara casu quo atasannya di Polri, maka kontrak yang telah ditandatangani Putu Gede dengan pihak non Polri - dalam hal ini Persib Bandung - menjadi gugur. 

Lantas mengapa bisa terjadi seorang anggota Polri aktif juga menjadi pesepakbola profesional? 

Ketua Umum PSSI Erick Thohir pernah menyatakan, menjadi seorang polisi adalah pilihan seorang pesepakbola yang harus dihargai. Pernyataan ini disampaikan Erick saat sejumlah pemain muda Indonesia menyatakan minatnya untuk menjadi anggota Polri, usai Indonesia meraih emas dalam SEA Games 2023 lalu.


Sesungguhnya, pemain profesional yang berstatus abdi negara bukanlah hal baru dalam persepakbolaan Indonesia. Bahkan jauh sebelum adanya klub Bhayangkara FC yang bisa disebut sebagai 'wakil' Polri di kompetisi kasta tertinggi Indonesia saat ini.

Dahulu ada nama-nama seperti I Made Adi Wirahadi, Muhammad Isnaini, serta Indra Kahfi Ardhiyasa yang berprofesi sebagai anggota Polri cum pesepakbola profesional.

Selain polisi, beberapa pemain profesional di jagad sepak bola Indonesia sejak lama juga tercatat sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia, bahkan hingga jenjang kepelatihan seperti Rahmad Darmawan dan Suharto AD. 

Lalu ada pula pesepakbola yang merangkap aparatur sipil negara, serta pegawai BUMN dan BUMD. Sehingga ketika gantung sepatu, mereka tinggal melanjutkan karir non sepak bolanya itu.  

Putu pun menyatakan hal tersebut, setelah ia gantung sepatu, maka ia akan melanjutkan karirnya di kepolisian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun