Mohon tunggu...
Cak Dan
Cak Dan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tidak Ada Belanja Online yang Aman...

8 November 2015   13:50 Diperbarui: 8 November 2015   13:50 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya adalah orang yang sudah aktif jual beli online bahkan sebelum e-commerce sepopuler sekarang. Dengan pengalaman yang sudah bertahun tahun, ternyata masih saja bisa “kesandung”. Saya seperti menemukan glitch pada sistem jual beli online yang diklaim “AMAN”.

Mulanya ada teman yang minta dijualkan kamera action dengan merek cukup populer. Barangnya masih baru dan bersegel, juga disertai kartu garansi dengan tanggal pembelian. Wah, ini sih mudah banget. Saya mengibaratkannya “no risk”.

Maka saya iklankan kamera tersebut di Bukalapak.com. Sejak 1,5 tahun terakhir saya sudah beralih dari Forum Jual Beli Kaskus ke Bukalapak.

Sistem Cash on Delivery (COD) di FJB Kaskus memang paling aman. Penjual dan pembeli bertemu langsung. Lihat barang, periksa dengan teliti, jika cocok langsung bayar. Jika tidak, ya udah nggak usah.

Sistem COD juga punya kekurangan. Banyak pembeli yang “BID & RUN” alias abis menawar tiba-tiba kabur dan tidak bisa dihubungi. Atau, sudah janjian tiba-tiba batal mendadak, padahal barang sudah dibawa dan ukurannya besar dan cukup merepotkan.

Di Bukalapak lebih simpel. Saya hanya perlu menulis barang apa adanya (kondisi, spesifikasi, dll). Barang dikirim lewat JNE. Karena Bukalapak berfungsi sebagai penengah (escrow), rasanya tidak akan ada penjual yang main-main atau menipu. Karena toh uang pembeli akan ditahan di rekening Bukalapak, dan bisa dikembalikan ke pembeli jika penjual berniat menipu.


Tidak Aman

            Akhirnya kamera tersebut saya kirimkan lewat JNE dengan nomer resi BOOB700366533215. Tak lupa, saya asuransikan dan packing kayu. Setiap mengirim barang elektronik saya selalu memilih asuransi dan packing kayu untuk menjamin barang selamat sampai ke tangan pembeli tidak kurang apapun. Inilah sistem yang saya rasa paling aman dalam berbelanja online. Tidak ada yang lebih aman dari ini.

            Setelah dua hari, barang itu sampai ke pembeli. Tapi, hati saya mau copot ketika pembeli meminta barang dikembalikan. Alasannya: BARANG SUDAH TIDAK SEGEL DAN KARTU GARANSI TIDAK ADA. Ya Tuhan!

            Tentu saya tidak mau barang dikembalikan. Karena sebagai penjual saya sudah melakukan kewajiban saya. Barang dipacking kayu, dan diasuransikan. Di asuransi pun jelas tertera bahwa barang SEGEL, kelengkapan ada CD dan KARTU GARANSI.

            Maka, saya simpulkan ada 2 masalah disini:

  1. Pembeli yang menipu. Bagaimana jika dia sendiri yang membuka segelnya dan mengklaim barang tidak sesuai?
  2. JNE selaku perusahaan logistik ternyata tidak menjalankan kewajibannya sesuai SLA (service level agreement), yakni mengantar barang ke konsumen sesuai kondisi asal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun