Mohon tunggu...
Agus Cahyono
Agus Cahyono Mohon Tunggu... Sedang Menulis ...........

☕

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

LDII Dorong Koperasi Syariah Jadi Motor Penggerak Ekonomi Nasional yang Adil dan Makmur

12 Juli 2025   20:35 Diperbarui: 12 Juli 2025   20:35 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, 12 Juli 2025 --- Dalam momentum peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mendorong peran koperasi syariah sebagai instrumen strategis dalam mendorong terwujudnya ekonomi nasional yang adil dan makmur.

Peringatan Hari Koperasi yang jatuh setiap tanggal 12 Juli tahun ini mengangkat tema: "Koperasi Maju, Indonesia Adil dan Makmur". Tema tersebut dinilai selaras dengan visi LDII dalam membangun sistem ekonomi berbasis nilai-nilai Islam.

"Tema Hari Koperasi Indonesia benar-benar terasa sangat pas dan penuh harapan. Koperasi diharapkan mampu mewujudkan keadilan dan kemakmuran untuk seluruh rakyat," ujar Ketua DPP LDII, Ardito Bhinadi, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (12/7).

Ardito yang juga merupakan Dosen Ekonomi Syariah di UPN Veteran Yogyakarta menyampaikan bahwa koperasi syariah menjadi ujung tombak untuk pemerataan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, prinsip-prinsip ekonomi Islam yang menekankan pada keadilan, transparansi, dan inklusi ekonomi menjadi landasan kuat dalam mewujudkan koperasi yang berdaya tahan.

Lebih lanjut, Ardito menekankan bahwa koperasi syariah LDII selama ini sudah berjalan secara aktif dengan pendekatan pemberdayaan ekonomi anggota. Melalui prinsip bagi hasil dan bebas riba, koperasi syariah menjadi solusi bagi masyarakat untuk berwirausaha secara sehat dan berkelanjutan.

"Koperasi syariah menjadi jembatan bagi masyarakat untuk mengenal dan memanfaatkan produk keuangan yang sesuai syariah. Bahkan, koperasi ini mampu menumbuhkan budaya usaha yang etis dan bertanggung jawab," jelasnya.

Koperasi yang dikelola warga LDII turut menggarap sektor riil seperti pertanian, perdagangan, dan industri rumahan, yang terbukti memberikan efek langsung terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.

Meski menunjukkan progres positif, Ardito tidak menampik bahwa tantangan lapangan masih ada. Salah satunya adalah rendahnya literasi masyarakat terhadap sistem kerja koperasi syariah serta keterbatasan modal bersaing dengan lembaga keuangan konvensional.

Untuk menjawab tantangan ini, LDII diharapkan:

  • Lebih proaktif mengedukasi masyarakat melalui media sosial, pengajian, seminar, dan pelatihan.
  • Mengembangkan layanan keuangan mikro syariah dan sistem transaksi berbasis digital.
  • Menjalin kerja sama lintas sektor dengan pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha lokal.
  • Melatih SDM koperasi secara rutin agar profesionalisme dan kompetensinya meningkat.

"Kita membutuhkan koperasi yang transparan, inklusif, dan akuntabel. Dengan strategi matang dan sinergi dari semua pihak, koperasi syariah bisa jadi motor penggerak ekonomi yang adil dan makmur," pungkas Ardito.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun