Senja, di Taman itu. Timbul pertanyaan dibenakku, saat melihat pasangan muda dengan mengendarai motor ala kadarnya, membawa anak mereka yang berumur sekitar 3 tahun untuk bermain di Taman Salah satu sudut sebelah barat Ibukota Jakarta.
Apa yang melatar belakangi mereka mengambil keputusan untuk menikah sejak dini ?
Apakah hidup mereka bahagia ?
Lantaran kondisi ekonomi mereka yang belum mapan, hidup di Zaman serba mahal, Apakah mereka dapat bertahan ?
Lalu mengaca pada kepada sejarah kedua orang tua, merekapun dahulu seperti itu, menikah saat umur masih sangat belia, 17 tahun (Papa). Namun, meskipun mereka saat itu tidak memiliki kepastian ekonomi dan hidup, zaman mereka dahulu dengan saat ini berbeda. Lulusan Sekolah Dasar (SD), masih dapat bekerja di Pabrik, namun Zaman sekarang, Mana Bisa.
Tuntutan kebutuhan semakin tinggi, manusia dituntut tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan yang banyak, tapi juga harus punya mental yang sehat agar mampu bertahan dikehidupan saat ini dan masa depan.
Cost Pendidikan SD hingga SMP tidaklah sama, apalagi saat ini pemerintah mencanangkan Wajar 12 tahun, berarrti harus sampai SMA. Meski saat ini pendidikan mendapat perhatian lebih dari pemerintah setempat atau kita kenal dengan GRATIS, namun untuk keperluan sehari-hari masih membutuhkan cost yang tidak sedikit. Hal ini dikarenakan harga kebutuhan seperti sandang, pangan dan papan semakin hari semakin mahal dan langka untuk diperoleh.
Mulai sejak saat ini, perlu perencanaan yang matang untuk mengambil keputusan apapun, khususnya dalam Pendidikan dan Pernikahan. Di Zaman ini, membuat rencama hidup sangatlah penting, untuk menyelamatkan manusia dari gelapnya kemajuan zaman.