Siapa yang tidak tahu patrol? Seni musik yang akhir-akhir ini naik daun di kalangan remaja di jawa timur. patrol yang dahulunya hanya menggunakan alat kentongan yang biasanya digunakan hansip atau alat pukul dari bambu yang biasanya di gantungkan di pos ronda, mampu membuat irama yang indah. dengan berkembangnya waktu, patrol (klutukan) tidak hanya menggunakan kentongan saja melainkan dipadukan dengan alat musik yang lainya. seperti drum plastick,ketipung,angklung dll.
 Bahkan ada beberapa lembaga yang menjadikan patrol ini sebagai kompetisi dan ajang pemersatu bangsa. Dan pada bulan ramadhan taun ini terdapat tradisi acara gebyar seni patrol yang diadakan oleh Gema Saba Sidoarjo dan IPNU-IPPNU Sidoarjo, yang bertempat di halaman gedung  PKB Sidoarjo yang sudah 11 tahun terahir ini di adakan. pada tahun ini terdapat 14 peserta yang berkontribusi dalam kesuksesan acara yang menyambut bulan suci ramadhan dengan tema "Festival Musik Patrol Garda Bangsa Sidoarjo 2018 Road to Jatim Sedulur". Hal ini membuktikan bahwa patrol yang dulunya digunakan untuk membangunkan orang untuk saur atau biasanya orang sidoarjo menyebutnya (kelutukan) ternyata bisa menjadi musik yang menjadi nilai seni tinggi. Â
Jadi patrol yang menurut beberapah orang merupakan alat musik jadul dan katrok, berhasil membuktikan kepada semua orang bahwa patrol merupakan sebuah kesenian yang mengikuti zaman. bahkan bisa menjadi ajang kompetisi tingkat nasional.
M. Aldi Cahyo (Mahasiswa Prodi (S1) Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)
