Keduanya masih menjadi prioritas Pertamina untuk menambah kapasitas produksi migas kita.
Untuk mewujudkannya, tentu saja Pertamina butuh investasi yang cukup besar. Di sini Ahok membawa jurus dagang China guna mengundang para investor agar mau menanamkan uangnya ke perusahaan negara tersebut.
Ia menyebutnya dengan prinsip 3C dalam bahasa slang mandarin, yakni cengli, cuan, dan cincai. Prinsip ini yang kerap digunakan oleh pengusaha China dalam berbisnis.
Cengli secara harfiah berarti adil (fairness). Dalam berbisnis, prinsip cengli diutamakan karena mencerminkan integritas perusahaan. Selain itu, cengli juga diartikan sebagai sikap jujur.
Kaitannya dengan Pertamina, Ahok berusaha menghadirkan sikap keterbukaan atau transparansi atas setiap kebijakan yang diambil.
Cuan berarti untung. Dalam berbisnis, seorang pengusaha mengutamakan keuntungan bagi perusahaannya. Itu pasti.
Namun, kata cuan juga diartikan azas manfaat. Segala sesuatu yang tidak menghasilkan manfaat, maka harus disingkirkan. Inilah inovasi yang mulai diaplikasikan di perusahaan plat merah tersebut.
Ketiga, cincai diartikan sebagai sikap fleksibel, maklum, dan mudah diajak kompromi. Maksudnya, setiap pengusaha bisa fleksibel dalam setiap keadaan dan mudah melakukan kompromi dengan semua pihak.
Atau, kemudahan berbisnis harus diutamakan. Peraturan yang bisa menghambat investasi harus disederhanakan agar tidak ribet dan ujung-ujungnya duit (pungli).
"Sangat sederhana, saat kita berbisnis kita tidak perlu banyak omong. Lakukan harus berikan win-win, kita berikan fairness, keuntungan, itu aja. Simpel. Kita berikan mereka kemudahan," kata Ahok, dalam acara 2020 International Convenient on Indonesian Upstream Oil and Gas, Rabu (2/12).
Apa yang disampaikan Ahok di atas, menurut saya, memang benar dan tepat. Dalam bisnis, 3 prinsip di atas memang sangat penting. Siapapun investornya pasti menginginkan fairness, keuntungan dan kemudahan.