Anda pembaca yang budiman dan rakyat yang bijaksana,
Kalau kita di tanya pilih mana uang Rupiah atau Dollar Amerika? Saya yakin, sebagian besar kita akan menjadikan USA $ sebagai pilihan. Mengapa mata uang tersebut banyak di inginkan dan diburu? Sebagian orang kita bahkan menggunakannya sebagai pilihan investasi. Berikut ini ilustrasi sederhana bagaimana mata uang dollar begitu banyak diinginkan khususnya di negeri kita.
Perdagangan barang dan jasa membutuhkan peran uang dalam transaksi nya. Uang dicari, uang dikumpulkan untuk dipakai membayar. Pada berbagai media cetak maupun online akan banyak kita baca artikel dengan judul “Permintaan Dolar meningkat, Rupiah bergerak fluktuatif” atau “Permintaan Dollar meningkat Rupiah berpeluang melemah” atau seperti petikan berikut;
Selasa, 17 Desember 2013 13:59 WIB, Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah hingga mencapai Rp12.048 per dolar AS pada Selasa pagi, disebabkan oleh tingginya permintaan dolar AS dari korporasi untuk membayar kewajiban utang.
Selain membayar Hutang luar negeri, Transaksi import, dan sebagainya, dollar juga dicari untuk dipakai membayar transaksi di dalam negeri. Perusahaan asing dan bumiputra yang sama-sama beroperasi di Indonesia jual beli nya pakai dollar. Kalau di Group Astra transaksi dengan UKM per semester 1 2013 saja sudah 1 Trilyun rupiah lebih, bagaimana dengan transaksi dari seluruh perusahaan sektor manufaktur, jasa, perminyakan dan lain lain yang beroperasi di Indonesia?
Belum lagi mata uang dolar Amerika juga dicari untuk dipakai membayar gaji para ekspatriat (tenaga kerja asing) yang bekerja di Indonesia. Nilai dolar nya juga sangat besar. Jumlah tenaga asing yang cari makan di negeri ini menurut data KEMENAKERTRANS per agustus 2013 berjumlah 48.002 orang. Kalau rata-rata gaji mereka US$,3300 per orang per bulan, dollar yang harus disiapkan tiap bulan adalah 160 juta USD. Kalau gaji sektor minyak dan gas lebih besar lagi. Pendapatan per orang dari tenaga ahli sampai country head berkisar antara US$,274.000 s/d US$,1.500.000 per tahun. PMK No.258/PMK.011/2011
“Oalah, transaksi di negeri sendiri kok ya pakai dollar Amerika toh? Lha rupiah kita mau dipakai untuk mbayar apa?”
Sekarang pertanyaannya kenapa transaksi dan bayar gaji orang asing yang bekerja di Indonesia memakai uang dollar Amerika. Mengapa pemerintah tidak membuat aturan semua transaksi di negeri ini HARUS dengan mata uang kita sendiri “RUPIAH”?
Bukankah kalau tenaga kerja kita yang bekerja diluar negeri, misalnya di Malaysia dibayar pakai ringgit, di Korea dan Taiwan dibayar dengan Won Korea, di Jepang dibayar dengan Yen, dsb?
Perlu kebijaksanaan pihak-pihak yang berkepentingan termasuk kita rakyat, agar kejadian rutin tergopoh-gopoh mengadakan uang dalam bentuk dollar Amerika tiap-tiap jatuh tempo tidak selalu dilakukan, dan dengan ini rupiah juga semakin dihargai. Sekian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI