Rekan-rekan Kompasiana, ada yang tidak suka makan ikan ? pasti ada ya, bisa karena amis atau alergi. tapi bagi yang ga alergi tapi ga suka makan ikan, apa ga takut dimarahi Ibu Susi hehe...Â
Ikan merupakan salah satu makanan pokok dan dikonsumsi diseluruh dunia baik itu ikan laut, payau maupun ikan air tawar. Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan varietas ikan yang melimpah juga memiliki jumlah konsumsi 56,39kg/kapita menurut data dari Kementrian Kelautan dan Perikanan.
Dari data diatas dapat dilihat konsumsi Ikan di Indonesia per kapita meningkat dari 40kg/kapita pada tahun 2017. Target tersebut sudah dapat di capai, dimana saat itu Ibu susi berharap konsumsi ikan dapat mencapai 50kg/kapita.
Jepang terkenal dengan olahan makanan berdasarkan ikan dan memiliki konsumsi 80kg ikan per kapita. Jepang memiliki berbagai olahan ikan seperti sashimi,sushi dll. Â Mungkin dikarenakan banyaknya konsumsi dan jenis kuliner olahan ikan yang bervarian dan mendunia, orang Jepang memiliki stereotip menyukai Ikan. Lalu apa sih alasan sebenarnya orang Jepang menyukai Ikan ? yuk kita simak.
1. Alasan yang tidak terllau kuat tetapi hsitoris adalah kondisi lahirnya Jepang yang merupakan negara kepulauan.
Beribu tahun lalu Jepang terhubung dengan daratan Eurasia, ketika terpisah muncullah laut yang memisahkan Jepang dengan benua Eurasia.
Laut Jepang secara iklim adalah tempat dimana bertemunya arus utara yang bersuhu dingin dan arus selatan yang bersuhu tropis. Tempat bertemunay kedua arus tersebut berada di laut sekitar Jepang. Karena suhu laut yang hangat, tidak terlalu panas dan dingin, menjadikanya tempat yang ideal untuk berkumpul.
Saat ini laut sekitar Jepang juga merupakan tempat untuk memancing dan menangkap ikan yang baik. Kemudian karena Iklim di Jepang juga tidak memungkinkan untuk bercocok tanam setiap tahun maka Ikan menjadi salah satu konsumsi makanan di Jepang karena mudah untuk didapat.
Klaim mengenai konsumsi ikan ini dapat dilihat dari negara yang paling banyak mengkonsumi ikan, yaitu maladewa dan Islandia. Kedua negara itu merupakan negara pulau dimana disekitarnya merupakan lautan lepas.
2. Alasan yang paling kuat adalah karena hubungan agama Budha dengan masyarakat Jepang. Tetapi apakah anda tahu kapan tahun pertama kali agama Budha masuk ke Jepang?
Yaitu tahun 531 Masehi. Jepang saat itu sudah merupakan suatu negara yang sudah berdiri dan memiliki pemerintahan.
Sekitar 150 tahun setelah itu Kaisar Tenmu mengeluarkan semacam dekrit pelarangan memakan daging dan tidak boleh berburu.
Ini karena ada ajaran budha yang memerintahkan untuk tidak membunuh makhluk hidup. Meskipun pada praktiknya tidak melarang perburuan dan emmakan daging secara total, tetapi aktivitas berburu mulai berkurang.Â
Alih-alih tidak mengkonsumsi daging, sebagai masyarakat beralih mengkonsumsi ikan. tentunya peralihan ini alami, karena jika dilarang mengkonsumsi daging masyarakat beralih mengkonsumsi ikan. Dimana menangkap ikan bisa dilakukan sepanjang tahun. Uniknya setiap musim, ikan yang ditangkap di Jepang bervariasi karena adanya migrasi dan pergerakan ikan dilaut.
Kondisi perilaku mengkonsumsi ikan (tentunya tetap ada yang mengkonsumsi daging) ini terus berlanjut hingga di Zaman Edo. Mungkin pada zaman Edo ini, ketika kondisi politik Jepang sudah stabil, sushi, sashimi, unagi dan olahan ikan lainnya tercipta dan menjadi populer di masyarakat.
Setalah restorasi meiji dengan membuka dirinya Jepang terhadap teritori dan diplomasi negara lain, konsumsi daging kembali populer di masyarakat karena pengaruh dari bangsa Eropa dan Amerika yang dtaang ke Jepang.
Orang Jepang menyukai kucing sebagai hewan peliharaan dan menganggap kucing dekat dengan kehidupan masyarakat Jepang.
Kucing digambarkan menyukai ikan, dan di kartun Jepang juga banyak ditemui bahwa kucing menyukai ikan dan bahkan digambarkan sering mencuri ikan. Kecuali Doraemon tentunya yang juga menyukai Dorayaki hehe.
Lalu kenapa di kultur Jepang, kucing menyukai Ikan ?
Jawabannya adalah karena orang Jepang juga suka Ikan.
