Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Nikmatnya Makan di Warung Pinggir Sawah

26 Mei 2025   20:00 Diperbarui: 26 Mei 2025   20:00 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung makan pinggir sawah di Payakumbuh Sumbar. Sumber : dokpri. 

Nikmatnya Makan di Warung Pinggir Sawah

Bismillah

Selera makan tidak hanya ditentukan oleh menu hidangan yang cukup, tetapi tempat makan juga sepertinya turut andil dalam menambah jumlah porsi makan seseorang.

Rumah makan terkenal atau restoran bonafide yang dilengkapi dengan susunan menu yang lengkap, belum tentu menjadikan seseorang lahap menghabiskan makanannya.

Justru tempat makan berupa warung sederhana dipinggir sawah yang menyediakan makanan lokal setempat dapat meningkatkan selera makan seseorang.

Kami rmerasakan hal tersebut,  ketika dalam perjalanan dari Kota Pekan Baru menuju Bukit Tinggi melalui Payakumbuh Sumatera Barat belum lama ini.

Warung makan di pinggir sawah. Dokpri. 
Warung makan di pinggir sawah. Dokpri. 


Jamak diketahui bahwa Sumatera Barat atau yang terkenal dengan Bumi Minangkabau identik dengan rumah makan yang menyediakan nasi Padang yang enak, karena bumbunya khas.

Warung nasi Padang populer baik diluar daerah Sumatera Barat, lebih-lebih dalam wilayah atau rana minang sendiri.

Dalam penelusuran kami dari Bukittinggi ke Payakumbuh cukup banyak terdapat warung atau rumah makan yang tumbuh, baik yang permanen maupun yang sifatnya sementara.

Kami mendapatkan beberapa warung yang tumbuh dipinggir jalan tepi sawah yang ramai mendapat kunjungan dari pencari pengenyang perut lapar.

Lalu, kami memilih sebuah warung panggung sederhana yang cukup representatif dan memesan makanan yang kami inginkan.

Dan ternyata diluar dugaan, menu yang kami pesan disertai dengan jumlah nasinya relatif banyak yang ditaruh dalam sebuah bakul nasi yang besar, tidak ditakar seperti diwarung padang pada umumnya.

Sambil memandang ke hamparan tanaman padi yang menguning dan semilir angin sepoi-sepoi menerpa, tak terasa kami telah menghabiskan nasi dan menu sederhana yang kami pesan.

Tatkala salah seorang diantara kami yang berjumlah 5 orang menuju meja kasir untuk membayar makanan yang telah kami nikmati dan ternyata harganya sangat bersahabat.#

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun