Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kebun Nanas Obyek Wisata Yang Murah Meriah di Masanya

9 Oktober 2023   05:53 Diperbarui: 9 Oktober 2023   06:23 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : koleksi pribadi Buyung Nurman

Bismillah,

Konsep agrowisata yang memadukan usaha pertanian dengan hiburan yang banyak dikembangkan oleh para pebisnis hari ini.

Sesungguhnya sudah di mulai sejak empat dasawarsa yang silam oleh seorang petani maju di Desa Kelobak Kecamatan Kepahiang (kini kabupaten) bernama Pak Yunus.

Petani Yunus mendesain lahan usahataninya dengan tanaman utamanya komoditi Nanas dari berbagai macam varietas, dari Nanas putih sampai Nanas Bogor yang terkenal di masa itu.

Untuk menjadikan kebun nanasnya lebih menarik lagi, Yunus membuat kolam yang luas dan ditebari dengan berbagai jenis ikan, serta ada perahunya untuk digunakan hilir-mudik di kolamnya.

Kebun Nane (nanas) ini lokasinya tidak seberapa jauh dengan komplek sekolahku SPP-SPMA Bengkulu, kira-kira dua sampai tiga kilometer saja.

Bahkan pasangan remaja yang ingin berkunjung kesana, terlihat jelas iring-iringanya dari tempat tinggalku  dan kawan-kawan yang rerata mondok di komplek atau disekitar dengan komplek.

Obyek wisata kebun Nane(bahasa Bengkulu) ramai dikunjungi pada hari-hari libur, terutama hari minggu.

Pengunjung yang  datang tidak hanya terbatas dari Kepahiang dan sekitarnya saja, melainkan banyak yang berasal dari Kota Curup, Bengkulu, Pendopo Lintang dan lain-lain.

Di era awal tahun delapan puluhan memang belum banyak, tidak seperti zaman now obyek wisata dengan pasar kulinernya serta hiburan tumbuh bertebaran laksana jamur tumbuh di musim hujan.
Aku dan kawan-kawan siswa-siswi  SPP-SPMA Bengkulu sejatinya tidak punya banyak waktu untuk bersantai ria.

Karena  tugas-tugas yang harus diselesaikan sudah menumpuk ; dari mulai mencuci pakaian, membersihkan lingkungan tempat tinggal sampai menggarap dan memelihara Kebun praktek.

Penasaran mendengar cerita dari tetangga kiri-kanan dan tertarik serta bermaksud untuk membandingkan Ilmu Hortikultura dan Ilmu Budaya Ikan yang didapat diruang kelas dari para Guru.

Aku dan kawan-kawan pada satu kesempatan juga berkunjung kesana, ke kebun nane (nanas).

Pada hari minggu yang telah disepakati, berangkatlah Aku dan beberapa orang kawan dengan kendaraan BD  11.

Dan ternyata cukup  jauh, tapi rasa capek itu hilang seketika.

Tatkala melihat pemandangan yang indah dengan tanaman Nanas yang lurus berbaris , rapi sekali dan ikan-ikan yang muncul kepermukaan air seakan-akan menyambut kedatangan pengunjung.

Pemilik Kebun nane (nanas) tidak mengenakan biaya masuk bagi pengunjung, hanya menarik harga Nanas yang dimakan ditempat  dan yang di ambil untuk dibawa pulang.

Kebun nane (nanas) salah satu  obyek wisata yang dikunjungi jika rasa jenuh tiba dan penat menyelimuti tatkala tugas rutin sekolah tak pernah habis.

Majulah kita semua. #

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun