Mohon tunggu...
Buruh HarianLepas
Buruh HarianLepas Mohon Tunggu... Buruh - Hidup Bersahaja Sebagai Buruh HarianLepas

Menjadi Seorang Buruh Harian Lepas di ibukota jawatengah

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kopi Legendaris Kota Salatiga

17 Oktober 2022   17:37 Diperbarui: 17 Oktober 2022   17:38 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi legenda warga salatiga (dokpri)

Senin sore 17/10/22 kiriman paket dari seorang sahabat . Dan sempat kaget saat membuka dengan sehelai sobekan kertas selamat menikmati sobat kopi favorit kita ,entah bagaimanapun sahabat saya orang sangat istimewa. Awal dari sebuah chat whatsapp bulan september lalu  ,saya menyampaikan pesan , kapan ngopi sambil bercerita rondo anyaran ( janda baru ) dengan emoji tertawa, jawaban singkat beliau , entar gampang wis .diatur jadwalnya. Siap 86 , jawab singkat.
Sehat selalu sobat , semoga hidupmu penuh keberkahan luar biasa

Hujan deras yg melanda kota semarang sore ini tak luput  dengan secangkir kopi yg nikmatnya tiada tara , sebagai pecinta kopi ditanah kelahiran sendiri, rasanya khas, ringan didompet, seperti saya sebagai pekerja harian lepas, juga eman eman mau beli kopi Brand mahal mahal ,takut nyakut ditenggorokan..

Kopi ,bagi saya adalah teman hidup ,yg selalu setia menemani dalam kondisi apapun, begitu juga menghadapi dunia yg antah berantah ini, tapi tetap saya sesuaikan takarannya , karena saya sudah tak muda lagi , tensi terkadang tidak setabil,menghadapi hiruh pikuk kehidupan

Nikmat nya  (dokpri)
Nikmat nya  (dokpri)

Jauh sebelum kopi lokal populer, kopi bubuk melegenda ini sudah jadi favorit warga Salatiga.

Semerbak aroma wangi kopi sudah tercium begitu ada di depan Toko Kopi Bubuk Cap Babah Kacamata. Toko sederhana ini berada di Jalan Kalinyamat No 16 kota Salatiga.

Kopi bubuk Cap Babah Kacamata sudah terkenal seantero Salatiga sejak 57 tahun silam. Maka wajar, jika dalam sehari Toko kopi ini memproduksi puluhan kilogram kopi bubuk.

Penyangraian, penggilingan hinga pengemasan kopi dilakukan manual
Penamaan kopi bubuk Cap Babah Kacamata, menurut  cerita Astono ( anak ). tidak datang dari keluarganya. Melainkan dari para pelanggan setia yang datang ke tokonya.

Produksi kopi dirintis sejak tahun 1965. Dari dulu pengolahannya tetap sama, sebelum diselep, biji kopi kami sangrai, apinya berasal dari kayu bakar. Kopi pilihan itu  robusta green bean dari Temanggung. Tebentuknya nama Babah Kacamata itu malah dari pelanggan, karena pemilik  pakai kacamata, pelanggan  bilang kalau beli kopi di tempat babah kacamata. Sejak saat itu, kopi milik babah dinamai Kopi Bubuk Cap Babah Kacamata"

Biji kopi asal Temanggung disngrai dengan tungku kayu
banyak pihak yang mencoba meniru merk dan kemasan kopi bubuk Cap Babah Kacamata. Namun ia tak gentar, sebab seluruh pelangganya tahu, bahwa kopinya hanya dijual di tokonya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun