Mengetahui sekian banyak korban dari dalam sekolah, lingkungan pendidikan yang seharusnya asah asih asuh, hati dan pikiran tidak lagi merasa miris. Melainkan menjadi geram, kemana semua para manusia yang menjadi pemimpin pendidikan di negeri ini ?
Seandainya para pahlawan dan pendiri negara mengetahui kondisi negeri yang dulu dibelanya sekarang ini, tentu mereka akan kecewa, sedih, dan marah. Karena bila dahulu orang yang disebut pemimpin adalah orang yang gagah berani menentang ketidak adilan, penganiayaan, kesewenang-wenangan, dan kejahatan, terhadap orang yang lemah; maka sekarang yang disebut pemimpin adalah orang yang berdiam diri, duduk di belakang meja, bekerja hanya sesuai Tupoksi.