Menata Arah Baru Pendidikan Indonesia: Dari Wacana Menuju Transformasi Berkelanjutan
Oleh: Rina Andriani, S. E
Pendidikan di Titik Balik Sejarah
Di saat yang sama, Indonesia memasuki era bonus demografi, era digital, dan era perubahan iklim. Pendidikan seharusnya menjadi penopang utama daya saing negara di tengah gempuran tantangan global ini. Namun, pendidikan kita masih menghadapi masalah klasik seperti ketimpangan akses, kualitas guru yang buruk, dan kurikulum yang sering diganti tanpa evaluasi menyeluruh.
Kebijakan pendidikan Indonesia memerlukan pendekatan yang lebih kuat, konsisten, dan berkelanjutan daripada hanya menanggapi perubahan yang terjadi dalam waktu singkat.
Ketimpangan dan Fragmentasi
Banyak kebijakan dibuat tanpa mempertimbangkan keadaan di lapangan, sedangkan yang terjadi di lapangan adalah :
1. Ketimpangan dalam akses ke pendidikan
2. Kualitas pembelajaran yang belum optimal: Infrastruktur, biaya, atau keterbatasan guru menyebabkan banyak anak Indonesia di daerah terpencil menghadapi masalah di sekolah.
Hasil asesmen nasional menunjukkan kemampuan literasi dan numerasi yang rendah.
3. Perubahan kebijakan sering tanpa konsistensi.
4. Kurangnya pelibatan guru dan daerah. Kurikulum, asesmen, dan sistem seleksi siswa sering berubah, membuat sekolah bingung menyesuaikan arah pembelajaran.
Pendidikan Sebagai Proyek Kolektif