Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengenang Kejutan Yunani di Euro 2004

4 Juli 2022   23:57 Diperbarui: 5 Juli 2022   01:18 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: Getty Images via ESPN.com

Menghadapi Spanyol di pertandingan kedua, Yunani sempat kerepotan. Mereka tertinggal lebih dulu saat Fernando Morientes menjebol gawang Antonis Nikopolidis di pertengahan babak pertama. Beruntung Angelos Charisteas berhasil menyamakan skor dan membuat Yunani terhindar dari kekalahan.

Performa Yunani semakin jeblok di pertandingan ketiga menghadapi Rusia. Baru 2 menit pertandingan berjalan, gawang Nikopolidis sudah dijebol Dmitri Kirichenko. Lalu Dmitri yang lain, yakni Dmitri Bulykin, mencetak gol kedua bagi Rusia 15 menit berselang.

Susah payah Yunani berusaha membalas, sampai akhirnya striker Zisis Vryzas memperkecil marjin skor pada menit ke-43. Skor 2-1 untuk kemenangan Rusia bertahan hingga pertandingan usai.

Berbekal 4 angka, Yunani beruntung ditempatkan di atas Spanyol yang memiliki total poin sama. Karena head-to-head antara kedua tim berakhir imbang, serta keduanya sama-sama memiliki selisih gol 0, maka produktivitas gol yang menjadi penentu peringkat.

Yunani mencetak total 4 gol, yakni 2 ke gawang Portugal dan masing-masing 1 ke gawang Spanyol dan Rusia. Sedangkan Spanyol hanya mencetak total 2 gol, masing-masing ke gawang Rusia dan Yunani.

Rentetan Kejutan

Melaju ke perempatfinal, Yunani bertemu dengan Prancis yang adalah juara Grup B. Kebanyakan orang mudah saja menunjuk Zinedine Zidane, cs. sebagai calon pemenang laga ini. Namun yang terjadi kemudian sungguh mengejutkan.

Memainkan skema 4-3-2-1 seperti yang mengantar AC Milan menjuarai Liga Champions 2003, Rehagel kentara sekali mengandalkan permainan defensif untuk meredam lini tengah Prancis. Zidane dibuat cukup frustasi, sampai-sampai harus melakukan pelanggaran yang berbuah kartu kuning.

Hasilnya efektif. Gawang Yunani yang dikawal Nikopolidis tak kebobolan. Kemudian pada menit ke-65, Charisteas sekali lagi mencetak gol penentu kemenangan bagi timnya.

Gol tunggal dari kepala Charisteas sudah cukup bagi Yunani untuk menjungkalkan Prancis, salah satu tim favorit juara Euro 2004. Skor akhir 1-0 bagi kemenangan tim asuhan Rehagel.

Di semifinal, Yunani menghadapi tim kejutan lain, yakni Rep. Ceska. Meski sama-sama tampil mengejutkan, terdapat perbedaan yang sangat mencolok dalam hal kecantikan permainan di antara kedua tim.

Jika Yunani menorehkan kejutan dengan permainan defensif nan membosankan, Rep. Ceska tampil sangat atraktif di empat pertandingan sebelumnya. Lawan yang mereka hadapi juga bukan sebangsa kaleng-kaleng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun