Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lolos Piala Asia 2023, Waktunya Timnas Indonesia Membuat Rekor Baru

17 Juni 2022   17:00 Diperbarui: 17 Juni 2022   17:03 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuitan akun resmi Piala Asia di Twitter saat mengenang kemenangan bersejarah Indonesia atas Qatar. GAMBAR: Twitter/afcasiancup

Dua pertandingan berikutnya selalu berujung kekalahan. Indonesia harus puas pulang hanya membawa 1 poin.

Empat tahun berselang, lagi-lagi Indonesia mendulang satu poin di Piala Asia 2000. Penyumbangnya sama-sama pertandingan melawan Kuwait, tetapi kali ini skor 0-0.

Meski hanya imbang tanpa gol, tetap saja hasil ini layak diberi pujian. Pencapaian timnas Indonesia tersebut sama seperti yang diraih China, skornya pun persis: 0-0 juga. Sedangkan Korea Selatan malah keok 0-1 oleh Kuwait.

Cuitan akun resmi Piala Asia di Twitter saat mengenang kemenangan bersejarah Indonesia atas Qatar. GAMBAR: Twitter/afcasiancup
Cuitan akun resmi Piala Asia di Twitter saat mengenang kemenangan bersejarah Indonesia atas Qatar. GAMBAR: Twitter/afcasiancup

Semakin Baik

Hasil lebih baik dicapai pada 2004, di mana timnas mencatatkan kemenangan perdana dengan menekuk Qatar 2-1. Bambang Pamungkas, cs. bahkan unggul 2-0 sampai  menit ke-82. Sebelum akhirnya Magid Mohamed menceploskan gol balasan. Untungnya cuma satu.

Qatar vs Indonesia di Piala Asia 2004 adalah salah satu pertandingan timas yang paling saya kenang. Saya tidak akan pernah lupa bagaimana gol kedua Indonesia yang dilesakkan Ponaryo Astaman tercipta di laga ini. What a wonderful goal.

Pada edisi ini pula sebetulnya Indonesia punya peluang besar untuk lolos ke fase knock out. Syaratnya pun terhitung agak ringan: menahan imbang Bahrain pada pertandingan terakhir Grup A. Kalau hasil seri didapat, Indonesia berhak menduduki posisi kedua klasemen akhir grup di bawah tuan rumah China.

Asa itu sempat diberikan oleh anak asuhan Ivan Kolev. Meski terlebih dahulu tertinggal 2-0, Indonesia membalas lewat gol Elie Aiboy di menit ke-75. Sayang, alih-alih menambah gol, justru gawang Hendro Kartiko yang kembali jebol.

Skor akhir 3-1 untuk kemenangan Bahrain, sehingga merekalah yang melenggang ke fase gugur mendampingi China.

Kisah serupa terulang di Piala Asia 2007, kali ini selaku tuan rumah bersama Thailand, Malaysia dan Vietnam. Lagi-lagi Indonesia mencatatkan kemenangan di partai pembuka. Seolah hendak membalas dendam, Bahrain ditekuk 2-1 lewat gol Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas.

Gol Budi Sudarsono pada laga ini juga tak terlupakan. Hasil kerja sama tim yang padu, dipungkasi aksi penuh rasa percaya diri dari Si Piton di kotak penalti lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun