Mohon tunggu...
Bung Amas
Bung Amas Mohon Tunggu... Jurnalis - Kolektor

Pernah kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsrat Manado

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Tak Mau Kehilangan Rocky Gerung dan Fahri Hamzah

13 Oktober 2019   13:41 Diperbarui: 18 Oktober 2019   07:06 5528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rocky Gerung dan Fahri Hamzah (Foto Ist)

Memang orang-orang yang tegak lurus dalam prinsip berjuang, selalu dimusuhi. Begitu yang tergambar dari pantauan saya atas konsistensi Bang FH dalam berusaha mewujudkan kemajuan bagi Indonesia. Rintangannya disitu, para musuh atau mereka yang tak mampu tarung terbuka secara argumentatif hanya mampu menebar propaganda dan hasutan.

Kiranya ibu Puan Maharani selaku Ketua DPR RI bersama sejumlah wakil ketua dapat memberi harapan baru bagi Indonesia. Kompak dan maju bersama membela kepentingan masyarakat, itu yang diharapkan kita semua. Tentu sebagai masyarakat, kami support penuh kerja-kerja wakil rakyat yang mulia. Tetap pertahankan posisi DPR sebagai lembaga kontrol.

Harus ada kontrol terhadap kekuasaan dengan menerapkan balances of power. Jangan berujung kompromi dan meredupkan dinamika yang bermutu. Tugas wakil rakyat itu bicara, menyampaikan apa yang menjadi apsirasi masyarakat. Jangan diam, apalagi hanya tepuk-tepuk tangan di kursi DPR. 

Di parlemen banyak yang hebat-hebat dan punya kemampuan. Hanya saja, masih sedikit yang berani bicara. Terutama memberi kritik pada pemerintah. Peran menjadi politisi vokal yang berani menyampaikan keluhan publik itulah yang diharapkan. Legislator tak boleh mengisolasi diri dalam diam.

Hemat saya, mereka mimiliki kesamaan dalam memandang Negara. Begitu pula dalam mendorong transformasi manusia harus terus membaca. Ia, membaca teks dan konteks. Terutama para wakil rakyat yang meminta mandat rakyat, lalu hanya pasif. Berarti berkhianat namanya. Mereka sedih melihat ketimpangan, dan tak mau pemerintah bertugas sekedar membuat himbauan. 

Meningkatkan kualitas diri tiap saat, memberi penghargaan pada kemanusiaan dan menghendaki kesetaraan. Itulah tipikal dua tokoh ini menurut saya. Mereka berani memilih menjadi kontroversi, itu tidak mudah. Pikiran mereka kadang diprotes, muncul resistensi, tapi mereka sadar itu bahwa diruang sosial perbedaan itu sunatullah. Kerjakan saja apa yang diyakini benar, lalu perjuangkan itu. [*]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun