Mohon tunggu...
Bunga Rufaida Adya
Bunga Rufaida Adya Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Kalijaga

22107030022

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ugly Privilege: Ternyata Ada Untungnya Jadi Kaum Muka Pas-pasan

5 Juni 2023   20:00 Diperbarui: 5 Juni 2023   20:05 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: know your meme.com

Kita terlahir di dunia ini pastinya tidak bisa request ingin wujud yang seberapa cantik/ ganteng/ jelek, bukan? Perlu diketahui memang pada dasarnya semua orang itu cantik / ganteng dan good looking in their own way, hanya saja tergantung pada kacamata pihak mana yang melihatnya dan atas standar nya siapa. Namun dalam sebuah ekosistem di bumi ini, mau tidak mau manusia tetap dikotak-kotakkan menjadi kubu "good looking" dan "nggak terlalu good looking atau nggak good looking"alias pas-pas an.  

Kalian pasti sudah sering dengar sebutan "beauty privilege" and how it works in society. Tapi pernah nggak sih terbesit di benak kalian kalau ternyata ugly privilege itu juga ada lo, dan sebenarnya ugly privilege mempunyai kelebihan yang nggak kalah banyak dan seru dari beauty privilege.

Ditakdirkan kurang terlahir cantik atau kurang good looking memang bukan hal yang diimpikan siapapun, namun apa kita akan terus terfokus membandingkan dan bertanya kepada Tuhan, why do I born this way? and why she was born that way? tentunya at the end of the day kita tidak bisa merubah sesuatu yang sudah pasti seperti ini bukan. Lalu, kenapa masih tetap menyalahkan keadaan dan tidak melihat sisi positivnya. Ternyata keuntungan dari  ugly privilege juga nggak kalah banyak lo, kenapa bisa?

  • Lebih sedikit toxic people atau toxic friend

Korelasinya apa nih antara ugly privilege dan lebih sedikit toxic people atau toxic friend? Siapa sangka ternyata mempunyai tampang yang pas-pas an justru lebih menunjukkan siapa teman yang benar-benar teman. Karena pada dasarnya, tidak sedikit pertemanan yang hanya berlandaskan kecantikan, dan bukan rasa pertemanan yang kuat. Bayangkan kamu mempunyai teman banyak karena kamu cantik, kemudian esok harinya kamu tidak secantik kemarin karena mulai jerawatan, breakout atau ada hal yang tidak diinginkan terjadi di muka mu lalu semua teman yang kamu kira teman, tiba-tiba menghilang meninggalkan dirimu sendiri. 

Bukankah itu hal yang menyedihkan? Kita tidak pernah tau motif yang ada dibalik perbuatan seseorang, sekalinya orang itu adalah teman sendiri. Hal ini juga tidak hanya berhenti pada pertemanan, dalam kisah asmarapun juga. Meski tampang pas-pas an lebih cenderung diperlakukan normal saja oleh lawan jenis, tidak seperti good looking yang pastinya lebih banyak kemungkinan untuk diperlakukan "princess treatment" atau sesederhana kaum good looking lebih sering mendapatkan perhatian lebih dari lawan jenis. 

Tapi ketika konteksnya di dalam sebuah hubungan, tentunya kita menginginkan pasangan kita mencintai kita dengan tulus, bukan dengan embel-embel aku suka kamu karena kamu cantik, terus kalau udah nggak cantik apa masih suka?

  • Tidak termasuk list saingan / rival

Taukah kamu ternyata dunia good looking cukup sengit. Ada beberapa dari mereka para kaum good looking, yang tidak ingin tersaingi atau tertandingi kecantikannya. Oleh karena itu, manusia-manusia lain selain dirinya yang tergolong goodlooking termasuk kedalam list saingan atau rival. Betapa nikmatnya kaum pas-pasan yang terbebas dari pertandingan per good lookingan tersebut bukan? Karena secara tidak langsung kaum pas-pas an akan lebih memiliki hidup yang damai, jauh dari drama, jauh dari hal-hal yang hanya mengedepankan sebuah pencitraan.

Sampai disini tulisan yang ingin saya sampaikan. Perlu diingat kembali, bahwa tidak ada manusia yang seutuhnya jelek atau buruk rupa kare setiap manusia kodratnya memiliki aspek estetika di parasnya masing-masing, namun kembali lagi, tergantung dari kacamata siapa dan standar good looking apa sehingga hal itu menjadi sebuah terstandarisasi. Bagi kaum yang mukanya pas-pas an, kita tidak bisa terus menerus stuck dan menyalahkan keadaan atas apa yang sudah terjadi bukan? Lagian, kelebihan ugly privilege tidak kalah menguntungkan dari beauty privilege bukan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun