Ketika anak-anak libur,ga harus juga kita ajak jalan-jalan terus lho! Menarik juga kalau kita habiskan waktunya di rumah tapi dengan kegiatan yang bermanfaat. Salah satunya dengan mengajak anak-anak kita membuat jajanan sendiri.
Seperti pengalaman saya hari Minggu lalu, anak-anak saya yang balita sebentar-sebentar minta jajan sebentar-sebentar minta jajan. Bête juga mungkin ya anak-anak libur tapi di rumah aja, padahal kalau hari sekolah kan biasanya mereka berkegiatan dengan gurunya di TK.
Oke lah kalau begitu saya akan buat anak-anak sibuk dengan membuat sendiri jajanannya. Maka saya umumkan “Ayo anak-anak kita bikin Cireng Bintang Ninja!” melihat saya semangat anak-anak pun bersorak “Yee..!” mulai dech bagi- bagi tugas! Si sulung yang sudah di kelas TK B membeli tepung tapioca ke warung dekat rumah. Sementara itu dua adiknya yang masih di TK A dan yang masih 3 tahun membantu saya menyiapkan bahan-bahan lainnya.
Ketika si sulung datang dengan tepung tapioka yang dibelinya, demo masak pun dimulai. Saya berperan sebagai Chef professional menyebutkan nama-nama alat dan bahan yang di perlukan. Si sulung menuangkan sendiri tepung tapiokanya ke wadah. Kedua adiknya membantu saya menuangkan bahan lainnya ke wadah. Mereka bertiga mulai beraksi mengaduk tepung tapioca yang masih kering agar semua bahan tercampur rata. Setelah itu barulah saya tuangkan air panas ke dalam campuran tepung dan bahan lainnya dan menguleninya sampai kalis.
Tibalah kesempatan anak-anak untuk membentuk adonan tadi menjadi Bintang Ninja-Bintang Ninja yang siap digoreng. Saat inilah yang paling anak-anak senangi mereka bebas berekspresi membentuk bintang ninjanya, bahkan kemudian anak saya yang masih duduk di kelas TK A berekspresi lain membentuk huruf-huruf alphabet yang sudah dipelajarinya di sekolah.
Walaupun melenceng dari judul yang sudah di tentukan yaitu Cireng Bintang Ninja, tentu saja saya tetap merasa senang. Ternyata kegiatan membuat jajanan sendiri bisa menjadi media belajar yang sangat interaktif.
Apalagi ketika tingkah adiknya tadi membuat anak saya yang sulung terinspirasi untuk menggabungkan dan melengkapi huruf-huruf alphabetnya menjadi nama-nama mereka sendiri ARULSHODIQ dan RIZAL. Bahkan anak saya yang belum masuk TK pun jadi tahu huruf-huruf yang membentuk namanya. Alhamdulillah……
Salam
