Mohon tunggu...
Liana Citra
Liana Citra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

Lahir di Indramayu, Jawa Barat. Apa adanya,suka menuangkan rasa lewat kata meski tak bisa menulis seindah pujangga dan sebaik para penyebar berita. FB : www.facebook.com/liana.citra.756 and follow my Instagram @_l_citra

Selanjutnya

Tutup

Politik

ILPS Indonesia Bersama FPR Tolak Intervensi AS terhadap Iran

27 Januari 2020   18:59 Diperbarui: 27 Januari 2020   19:03 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tekanan dan provokasi yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran yang diawali dengan terbunuhnya panglima Besar Iran, Qassem Soelemani, semakin memanas dan dianggap telah mengancam perdamaian rakyat di Iran dan seluruh dunia.

Menyikapi kondisi tersebut, Senin (27/1), Front Perjuangan Rakyat Jakarta (FPR-Jakarta) bersama dengan International League of People Struggle  (ILPS) capter Indonesia menggelar aksi damai di depan gedung Kedutaan Besar AS sebagai dukungan terhadap rakyat Iran dan menolak intervensi AS terhadap negara-negara di seluruh dunia.

Dalam aksi tersebut, Dimas selaku perwakilan dari ILPS-Indonesia menyampaikan bahwa sikap provokatif AS terhadap Iran dinilai dapat memicu perang yang tentu akan sangat merugikan rakyat, bahkan rakyat hanya akan menjadi korban untuk menyelamatkan krisis yang sedang dialami AS. "Bila perang terjadi tentu akan sangat menyengsarakan rakyat dan rakyat hanya akan menjadi korban dari peperangan tersebut!" Jelasnya.

Dimas juga menyampaikan, bahwa intervensi AS tidak hanya terhadap Iran tapi juga terhadap seluruh negara-negara di Timur Tengah dan negara-negara di berbagai belahan dunia lainnya, baik dengan cara provokatif maupun bilateral. AS dinilai hanya mencari keuntungan dari situasi tersebut. 

"Melalui berbagai intervensinya, baik berupa bantuan dalam bentuk investasi/hutang, keuntungan dari penjualan dan penyuplai senjata perang bagi negara-negara sekutunya maupun intervensi politik di negara-negara yang menjadi bonekanya seperti Indonesia, hanyalah upaya AS untuk keluar dari krisis yang saat ini sedang dialami oleh Imperialis AS" tambahnya.

Dalam orasi penutupnya, Dimas sekali lagi menekankan "No War On Iran" yang kemudian disambut teriakan yang sama dari seluruh massa aksi siang itu.

Aksi tersebut berlangsung damai dan tidak lebih dari 1 jam. Meski hanya diikuti oleh 20an massa aksi namun tetap dalam pengawalan  aparat keamanan yang cukup ketat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun