Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis. Menyukai berbagai bidang pekerjaan yang menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kebebasan Berbicara dan Tantangan Teknologi: Implikasi Politik dan Etika dalam Era Digital

26 Februari 2024   22:20 Diperbarui: 26 Februari 2024   22:22 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teknologi (Sumber: Pixabay.com/fancycrave1)

Di era digital, kebebasan berpendapat merupakan pilar fundamental demokrasi, yang memungkinkan individu untuk mengekspresikan pendapat, perbedaan pendapat, dan terlibat dalam wacana publik. 

Namun, kemajuan teknologi telah menimbulkan banyak sekali tantangan, mengubah lanskap kebebasan berpendapat dan menimbulkan implikasi politik dan etika yang signifikan. Artikel ini mengeksplorasi hubungan rumit antara kebebasan berpendapat dan tantangan teknologi, mengkaji konsekuensi politik dan pertimbangan etika di era digital.

Evolusi Kebebasan Berbicara

Kebebasan berpendapat, yang diabadikan sebagai hak asasi manusia di banyak masyarakat demokratis, telah berkembang secara signifikan dari waktu ke waktu. 

Dari mesin cetak hingga internet, setiap kemajuan teknologi telah memperluas ruang untuk berekspresi dan berkomunikasi, memberdayakan individu untuk menyebarkan ide, menantang otoritas, dan berpartisipasi dalam debat publik. Namun, evolusi ini juga menimbulkan kompleksitas dan dilema, khususnya dalam konteks platform komunikasi digital.

Implikasi Politik dari Tantangan Teknologi

1. Polarisasi dan Ruang Gema

Menjamurnya algoritma media sosial dan gelembung filter telah berkontribusi pada fragmentasi wacana publik, memperkuat keyakinan yang ada, dan memperburuk polarisasi ideologi.

2. Disinformasi dan Berita Palsu

Kemudahan penyebaran dan viralitas informasi di platform digital telah memfasilitasi penyebaran misinformasi, propaganda, dan berita palsu, sehingga merusak integritas proses demokrasi dan kepercayaan publik terhadap institusi.

3. Sensor dan Regulasi Konten

Pemerintah dan entitas swasta semakin bergulat dengan dilema dalam menyeimbangkan kebebasan berpendapat dengan kebutuhan untuk mengatur konten berbahaya, yang menyebabkan perdebatan mengenai sensor, moderasi konten, dan akuntabilitas platform.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun