Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebuah Obi To Ari

17 Juni 2018   00:20 Diperbarui: 17 Juni 2018   00:28 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ari Malibu, pasangan duet abadi Ari-Reda dipanggil Tuhan tepat di malam takbiran. (dokpri)

"Apa alasannya?" Gue kebingungan ngedenger jawaban Tuhan.

"Seperti kata kamu, suara Ari kan bagus. Makanya Aku panggil dia buat menyanyi untuk Aku. Hanya untuk Aku," kata Tuhan lagi sambil tersenyum bijaksana.

Masya Allah! Tuhan pun menyukai suara elo, Ri. Kalo Tuhan udah berkehendak, gimana gue bisa membantah lagi? Ketika Tuhan sudah memanggil, kecuali pasrah, apalagi yang bisa gue perbuat? Sekarang gue jadi ragu-ragu apakah gue harus sedih atau gembira? Apakah kepergian lo itu adalah kemalangan atau keberuntungan? Tauk, Ah! Hidup itu memang pelik ya, Ri?

Ari, gara-gara Tuhan ngomong gitu, gue langsung nyari lagu 'Berjalan ke barat di waktu pagi hari' yang lo nyanyiin dulu. Lo tau gak apa yang terjadi? Udah lama banget gue gak ngedengerin lagu itu. Dan ternyata pas gue puter, Tuhan itu memang maha benar.

Entah waktu dulu gue kerasukan setan apa kok bisa-bisanya gue gak suka sama aransemen lo. Lagu itu ternyata indah sekali! Gue suka banget. Thanks ya, Ri. Gue minta maaf karena pernah ngambek gara-gara peristiwa gak penting itu. Sekarang hampir setiap hari gue muter lagu itu dan kekaguman gue pada aransemen lo gak pernah berhenti, selalu ada hal-hal baru yang gue tangkap lalu mensyukurinya.

Ri, hari ini gue menaburkan bunga di pusara lo. Gue pengennya sih naburin biji cimeng supaya lo bisa menemukan tawa kita yang dulu tapi gue takut ke-gap Ri. Gak lucu kan udah tua-tua begini gue masuk bui gara-gara cimeng? Gue cuma bisa berharap semoga bunga-bunga dan air mawar ini cukup mengingatkan elo bahwa ada seorang temen yang selalu mendoakan elo.

Bye Ari. I love you!


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun