Mohon tunggu...
Budi Santosa
Budi Santosa Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Shiwi Angelica Cindiyasari, S.Ak., M.B.A., CFP Jadi Pakar Financial Planner di Indonesia

7 Februari 2023   09:37 Diperbarui: 7 Februari 2023   09:40 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shiwi Angelica Cindiyasari Pakar Financial Planner Indonesia/Dokpri

Kompasianer, apakah kalian tahu mengenai Financial Planning atau perencanaan keuangan ? Saat ini ramai masyarakat yang membahas mengenai betapa pentingnya Financial Planning atau Perencanaan Keuangan di kehidupan sehari-hari baik untuk individu ataupun di tingkatan bisnis.

Apa itu Financial Planning atau Perencanaan Keuangan?

Financial Planning atau Perencanaan Keuangan adalah suatu proses untuk mengelola keuangan agar dapat mencapai tujuan keuangan tertentu.

Sedangkan Financial Planner adalah orang atau lembaga yang menjalankan suatu proses untuk mengelola keuangannya baik untuk diri sendiri atau untuk membantu orang lain dalam mengelola keuangan.

Mengapa harus melakukan Financial Planning?

Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa hidup manusia rata-rata adalah 28.000 hari atau setara dengan 76 tahun. Dari lahir sampai dengan umur 76 tahun, manusia akan di bagi kedalam 4 fase hidup, antara lain:

  • Fase 1: usia 0-20 tahun, fase pertama ini adalah fase dimana manusia belum produktif karena masih dalam tahapan menempuh pendidikan dan mengeluarkan biaya terbatas hanya untuk biaya main dan lainnya.
  • Fase 2: usia 21-40 tahun, fase kedua ini adalah fase dimana awal mula manusia produktif dimana manusia sudah mulai bekerja dan menghasilkan pendapatan, namun biaya yang dikeluarkan juga menyesuaikan seperti biaya menikah, biaya anak, biaya untuk keluarga dan lainnya.
  • Fase 3: usia 41-60 tahun, fase ketiga ini manusia masih dalam fase produktif dimana masih dapat menghasilkan pendapatan dengan biaya yang juga menyesuaikan seperti biaya pendidikan anak, biaya membelikan rumah anak dan lainnya.
  • Fase 4: usia lebih dari 61 tahun, fase keempat ini manusia kembali lagi menjadi manusia yang non produktif hal ini terjadi karena fisik manusia sudah mulai renta dan tidak sekuat dahulu sehingga tidak dapat produktif dan tidak dapat menghasilkan pendapatan dengan maksimal, namun biaya yang dikeluarkan pada fase ini malah semakin banyak, seperti biaya pengobatan yang tidak murah dan lainnya.

Coba kita banyangkan, jika saat ada di fase umur produktif dengan pendapatan yang banyak, namun kita menghabiskan uang kita untuk membeli barang-barang yang konsumtif dan pendapatan kita langsung habis seketika ? lantas bagaimana nasib kita saat kita ada diumur non produktif ? apakah akan pensiun dengan tidak memiliki dana sama sekali ? 

Financial Planning atau Perencanaan keuangan sangat dibutuhkan untuk dapat meminimalkan dampak-dampak yang akan terjadi dalam keuangan saat menghadapi fase non produktif dengan cara mengatur keuangan kita sejak dini.

Siapakah Shiwi Angelica Cindiyasari, S.Ak., M.B.A., CFP ? dan apa hubungannya dengan Financial Planning atau perencanaan keuangan?

Shiwi Angelica Cindiyasari, S.Ak., M.B.A., CFP adalah lulusan MBA bidang keuangan Universitas Gadjah Mada, yang saat ini bekerja sebagai dosen keuangan di Universitas Teknokrat Indonesia dan juga sudah tersertifikasi Certified Financial Planner (CFP) oleh Financial Planning Standard Board (FPSB).

Shiwi Angelica Cindiyasari, S.Ak., M.B.A., CFP pakar Financial Planner di Indonesia telah banyak melakukan pelatihan-pelatihan mengenai financial planning atau perencanaan keuangan di tingkatan SMA dan Perguruan Tinggi di Bandar Lampung.

"menjadi financial planner itu menarik, karena kita bisa mengatur hidup kita dengan lebih terencana terutama dalam bidang keuangan, memang gak mudah tapi itu penting agar kita dapat merasakan Financial Freedom di saat pensiun" kata Shiwi Angelica Cindiyasari, S.Ak., M.B.A., CFP

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun