Pertumbuhan perekonomian nasional sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan di sektor riil. Dimana dengan adanya pertumbuhan yang baik pada sektor ini maka membuat perekonomian berputar dengan baik. Berbicara mengenai pertumbuhan di sektor riil, hal ini tidak terlepas dari peran serta pelaku usaha kecil dan menengah. Dimana pelaku usaha ini terlibat secara langsung dalam mengurangi jumlah pengangguran yang terdapat di sekitar wilayah bisnis tersebut beroperasi. Pengurangan jumlah pengangguran ini berdampak pada peningkatan jumlah pendapatan per kapita. Sehingga kemampuan atau daya beli seseorang akan meningkat.
Hal yang perlu diperhatikan disini adalah peningkatan kemampuan daya beli penduduk yang berpenghasilan rendah memiliki efek terhadap perputaran perekonomian terutama di sektor-sektor kebutuhan primer. Hal ini terkait dengan kondisi psikologis penduduk yang bersangkutan. Penduduk yang berpenghasilan rendah ketika mendapatkan penghasilan berlebih cenderung mempergunakannya untuk kebutuhan primer seperti barang konsumsi sehari-hari. Implikasinya adalah pelaku kegiatan produksi yang bersangkutan akan menjadi lebih produktif dalam upaya untuk memenuhi pertambahan permintaan.Begitu pula sebaliknya, kepada konsumen yang berpenghasilan rendah tadipun akan menjadi lebih berusaha untuk meningkatkan incomenya agar kesejahteraannya meningkat.
Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa pertumbuhan di sektor usaha kecil dan menengah memiliki dampak yang tidak sedikit. Sehingga sudah sepatutnya pemerintah memberi dukungan yang maksimal terhadap pertumbuhan bisnis ini. Bentuk dukungan yang dapat dilakukan salah satunya adalah melalui regulator-dalam hal ini bank indonesia- menekan perbankan untuk mempermudah pemberian kredit kepada pelaku usaha tersebut terutama para pelaku bisnis baru dimana mereka belum memiliki kepercayaan yang cukup untuk mendapatkan kredit pinjaman. Bentuk kemudahan pemberian kredit terlihat dari kemudahan dalam mengurus masalah administrasi untuk mendapatkan pinjaman modal. Bukan hanya kemudahan dalam pemberian kredit saja, perbankan sebaiknya juga melakukan pendampingan terhadap pelaku usaha tersebut. Hal ini dilakukan karena kemudahan dalam pemberian kredit dapat menjadi pedang bermata dua. Ketika kredit diberikan dengan begitu mudahnya tanpa adanya analisis yang baik serta pendampingan dari pihak perbankan maka efek yang terjadi adalah meningkatnya kredit bermasalah dalam hal ini dikenal dengan istilah non performing loan. Peningkatan NPL ini nantinya akan memperburuk kondisi bank yang bersangkutan sehingga membuat tingkat likuiditas bank yang bersangkutan menjadi berkurang. Efeknya adalah kemampuan bank untuk memberi pinjaman kepada para pelaku usahapun menjadi berkurang. Dari hal tersebut diketahui bahwa perlunya ada kerjasama yang saling menguntungkan antar berbagai pihak untuk mendukung peningkatan UKM tersebut. Dan pemerintahpun sebaiknya terus memperbaiki strategi kebijakan dalam menjaga stabilitas perkembangan ekonomi tersebut.