ROSE HOTEL BANGKALAN. Tiba di hotel bertingkat itu saya menuju kamar, cuci badan, dan rebahan.
Kamar ukuran besar disediakan oleh pemilik hotel, yang notabene merupakan suami istri adik dari almarhumah Ibu. Saya tidak boleh membayar untuk semua akomodasi disediakan.
Baiklah. Saya tidak terlalu memikirkannya, langsung saja minum obat penurun kadar asam urat dan pereda nyeri. Tadi sudah makan Lontong Kupang, jadi tidak apa-apa langsung minum obat.
Setelah makan malam, menelan obat lagi. Harapannya, sehat dan bisa hadir pada acara Haul Kakek-Nenek dan Peringatan Maulid Nabi Jumat malam (5/9).
Jumat pagi setelah mandi air segar dan sarapan tajin lemak (bubur gurih), minum obat lagi. Setelahnya, saya tertidur pulas hingga lalai menunaikan ibadah salat Jumat.
Alhamdulillah, pada malam harinya saya bisa mengikuti kegiatan sampai selesai. Lega. Niat utama mengikuti acara dan bersilaturahmi dengan keluarga besar terlaksana.
Besoknya, Sabtu (6/9) adalah hari terakhir di Bangkalan. Rencananya, sore naik bus malam kembali ke Bogor.
Hari terakhir di Bangkalan saya masih berkesempatan menikmati sarapan menu Sate Lappa Merah. Tentang makanan ini, nanti cerita akan ditulis lengkap pada artikel berikutnya.
Siangnya, tuan rumah menyuguhi Kuah Kokot (kikil) dan Nos (cumi) masak hitam. Tentu, ada nasi dan pelengkap.