Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika Kemiskinan Bukan Sekadar Angka-Angka

8 Mei 2025   07:07 Diperbarui: 8 Mei 2025   14:09 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah di bantaran kali (dokumen pribadi)

Atau, penjual bensin di pinggir jalan; pengatur lalu-lintas di pertigaan jalan (bukan polisi, ya); penjual kopi seduh di tepi jalan; penjaja masakan matang.

Penjual bensin eceran (dokumen pribadi)
Penjual bensin eceran (dokumen pribadi)

***

Seorang wanita dengan lantang menyeru hampir setiap pagi, menawarkan masakan matang.

Di dalam keranjang yang dijinjingnya terdapat aneka lauk dan sayur terbungkus plastik, di antaranya: tongkol balado, usus ayam masak kuning, perkedel, oseng kulit sapi, tumis pare, gulai daun singkong, sayur sup, sayur asem.

Sambil menggendong bayi dan ditemani anak laki-laki usia 4 tahunan, wanita itu menjajakan barang dagangan titipan tetangganya yang pemilik warung nasi.

Ia terpaksa berjualan lantaran suaminya menghilang tanpa tanggung jawab. Bagusnya, wanita tersebut mendiami rumah peninggalan orangtuanya sendiri. Sebuah hunian di bantaran kali. 

Ilustrasi rumah di bantaran kali (dokumen pribadi)
Ilustrasi rumah di bantaran kali (dokumen pribadi)

Untuk memperoleh penghasilan, ia berdagang. "Gak jualan, gak makan."

Ini pengertian literal. Pemahaman menurut apa yang dimaksud dalam teks. Tidak berjualan, maka ia kesulitan memenuhi kebutuhan dasar: makan.

Berjualan masakan matang demi mendapatkan komisi. Harga jual kepada konsumen adalah Rp5.000 per bungkus. Ia mendapatkan bagian sebesar Rp1.000 dari setiap yang terjual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun