Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Keracunan MBG, Cerminan Tidak Profesionalnya Dapur MBG?

4 Mei 2025   07:07 Diperbarui: 4 Mei 2025   21:01 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelajar korban keracunan MBG dirawat di Puskesmas Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

BARU sepertiga tahun berjalan. Makan Bergizi Gratis (MBG) menghadapi berbagai masalah, seperti kasus-kasus keracunan. Apakah karena dapur MBG tidak profesional dalam penanganan makanan?

MBG adalah upaya pemenuhan gizi pada kelompok rentan seperti balita, anak usia sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui. Bagus sih. Namun, program unggulan Prabowo Subianto di kampanye 2024 itu mengalami berbagai persoalan.

Penelitian Indonesia Corruption Watch (ICW) menghasilkan kenyataan buruk di sekitar pelaksanaan MBG (bbc.com), meliputi:

  • Ketidakjelasan kriteria pemilihan sekolah penerima MBG dan seleksi dapur MBG.
  • Keterlambatan dalam pengiriman makanan.
  • Keterlibatan TNI pada pelaksanaan.
  • Dampak pada ekositem sekolah (menambah beban pekerjaan guru; pendapatan kantin berkurang).
  • Distribusi pembayaran (tunggakan pembayaran yang dialami dapur MBG).
  • Kualitas makanan belum memadai. Wadah makanan berbeda-beda kualitas (piring baja tahan karat versus wadah plastik).

Terkait kualitas, terdapat paket-paket makanan tak layak makan pada program MBG sehingga lebih pantas dibuang. Bahkan, muncul kasus-kasus keracunan.

***

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) adalah penyedia makanan MBG, terdiri dari kepala, ahli gizi, tenaga persiapan, tim memasak, staf pemorsian, hingga para pengantar.

Tentunya dan harusnya, mereka adalah tenaga-tenaga profesional bidang pengolahan dan pengelolaan produk kuliner. Mereka adalah penjaga kualitas makanan program MBG.

Namun, mengapa masih dijumpai makanan basi hingga meracuni penerima (konsumen) MBG? Atau, jangan-jangan SPPG terseleksi terdiri dari tenaga yang tidak cukup terampil? Dapur MBG terpilih tidak professional?

Personel dapur untuk keperluan umum wajib menjadikan praktik kebersihan dan higiene sebagai prioritas. Penting menjaga standar tinggi kebersihan kitchen demi memastikan:

  • Keamanan makanan;
  • Perlindungan kesehatan konsumen; dan
  • Kepatuhan kepada peraturan kesehatan yang berlaku.

Dapur dengan kebersihan buruk berpotensi memunculkan kontaminasi, pertumbuhan bakteri, atau penyebaran patogen berbahaya, sehingga makanan berbahaya dikonsumsi. Bisa meracuni. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun