Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mereka Memaknai Cucurak dengan Cara Keliru

10 Maret 2024   07:08 Diperbarui: 10 Maret 2024   07:17 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka ongkos penagihan meliputi biaya jasa mereka dan uang pelicin demi kelancaran tagihan proyek.

Jadi, sebagian pemborong klasifikasi kecil rekanan Pemda tidak perlu pusing. Urusan tagihan dikerjakan oleh pasukan penagihan, dengan urutan:

  • Serahkan sejumlah uang disepakati ke pasukan.
  • Sampaikan berkas diperlukan.
  • Berikan stempel khusus dokumen (sebaiknya bedakan dengan stempel untuk cek/warkat bank).
  • Kasih contoh tanda tangan Direktur (mereka mahir dalam meniru tekenan).
  • Setelah semua beres tidak ada kendala, mereka akan mengabarkan bahwa pihak bank telah memindahkan dana tagihan ke rekening perusahaan.

Pasukan penagihan tidak termasuk di dalam struktur perusahaan milik pemborong, tetapi mereka memiliki peran penting terkait tagihan proyek.

Meskipun tidak memiliki organisasi, mereka sangat kompak. Saling membantu dan kerap berkumpul pada momen tertentu. Termasuk saat menjelang Ramadan.

Pada satu waktu yang sudah lama, mereka berkumpul, bersenang-senang, dan menikmati hidangan ala kadarnya menyambut kedatangan bulan pelaksanaan ibadah puasa wajib.

Belasan pria berkumpul di pelataran dekat sebuah kios fotokopi, yang terletak di seberang sebuah kantor dinas. Mengadakan cucurak secara sederhana dengan hidangan bersahaja.


Ketika sedang menunggu penggandaan dokumen, saya tersenyum dan menyapa. Saya melirik makanan tersaji: beberapa bungkus nasi rames, aneka gorengan, satu dus air mineral gelas.

Namun yang membuat saya merasa sedih dan sangat prihatin adalah, menyaksikan sebagian besar menenggak minuman bir seraya terbahak dan tampak bangga.

Ternyata mereka berkumpul bersama teman-teman, makan-makan, gembira menyambut Ramadan secara tidak tepat. Malahan mengotori diri dan hati.

Pada waktu itu sebagian pasukan penagihan memaknai tradisi cucurak dengan cara keliru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun