Inginnya sih setiap hari bisa menayangkan satu artikel di Kompasiana. Namun rencana tidak berjalan mulus. Ada saja tanggal bolong pada kalender, tak menulis apa-apa.
Entah karena pada saat itu ada keperluan sehingga tidak sempat menggores gagasan. Atau memang sedang tidak mau mengerjakan sesuatu. Malas menulis.
Ya! Penyakit yang saya derita adalah malas membuat artikel. Memakai alasan klasik: writer's block!
Apa pun alasannya, pokoknya pada hari itu tidak menayangkan karya tulis. Kesal juga. Mengapa tumbuh rasa enggan.
Kalau sudah mentok begitu, saya melakukan hal-hal sederhana dalam rangka menyegarkan kembali pikiran dan energi.
1. Ber-hening. Tidak melakukan apa-apa. Tidak berpikir apa-apa. Hanya fokus kepada kebesaran Maha Kaya yang telah memberikan segalanya. Dan memasrahkan diri kepada kehendak-NYA.
2. Membaca. Berhubung saya bukan penggila bacaan, maka saya menikmati karya tulis yang isinya ringan-ringan saja. Tidak membuat kening berkerut, apalagi memicu emosi negatif.
3. Peregangan Otot. Terlalu banyak duduk juga melelahkan. Membuat otot-otot yang sudah sepuh menjadi kaku. Stretching adalah satu upaya membawa otot ke keadaan lebih nyaman.
4. Bergerak ke Dunia Luar. Sambil berjalan kaki, ada baiknya melihat pemandangan keluar. Tak harus berkeringat ketika berolahraga ringan bagi orang seperti saya. Lha wong semua hal dilakukan dengan lambat. Badan terasa lebih sehat, pikiran bertambah wawasan.
5. Mingle. Bertemu dan berbincang dengan siapa saja di luar rumah. Bisa dengan pembeli gorengan di depan rumah. Dengan tukang becak dan pak ogah di simpangan sana. Orang-orang berkumpul di warung kopi. Atau bertemu dengan teman lama.
Bisa jadi kegiatan-kegiatan tersebut akan mengurangi kesempatan untuk menulis. Sehingga pada hari itu tidak menayangkan satu pun karya tulis ke Kompasiana. Tidak masalah.
Ada saja inspirasi yang bisa dipetik, untuk selanjutnya menjadi gagasan yang dinarasikan secara tertulis.
Baca juga:Â Menulis adalah Menarasikan Gagasan dengan Aksara
Seperti pagi ini. Saya berencana berjalan-jalan ke pusat keramaian di kota. Bisa ke alun-alun. Bisa ke Pecinan. Atau ke mana saja, mengikuti kaki melangkah.
Dalam perjalanan itu mungkin muncul inspirasi yang dapat dipetik. Menjadi sumber tulisan. Atau tidak memperoleh gagasan apa-apa. Tidak menjadi soal.
Jadi hari ini saya tidak menayangkan artikel serius atau cerita fiksi. Mau pelesiran dulu. Ini coretan asal-asalan yang saya buat untuk diary. Sebagai pengingat.