Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jalan Sunyi Puasa di Bulan Syawal

10 Mei 2022   08:58 Diperbarui: 10 Mei 2022   09:03 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kutipan2 diolah dari detik.com (dokumen pribadi)

Hiruk-pikuk persiapan dan kemeriahan  tidak terjadi pada bulan Syawal.

Pastinya, di jalanan terlihat mereka yang dengan bebasnya mengepulkan asap ke udara. Atau ngopi dan di warung terbuka tepi jalan. Makan dan minum bebas, tanpa takut di-sweeping oleh sang angkara murka.

Apakah orang berpuasa secara diam-diam saja atau tidak banyak yang melaksanakannya?

Saya tidak segera menjalankan puasa setelah tanggal 1 Syawal berakhir. Minggu pertama merupakan pekan sibuk bersilaturahmi ke sana kemari. Tidak elok rasanya bila menolak tawaran mencicipi hidangan.

Barulah setelah hari Ahad kemarin, bisa mulai melaksanakan puasa Syawal. Insha Allah mampu sampai enam hari. Kalau mungkin lebih, demi menutupi kekurangan-kekurangan sebelumnya.

***

Bagi saya, menjalankan puasa Syawal bagai melangkah menyusuri jalan sunyi puasa di bulan Syawal. Merasa sendiri. Tiada perayaan, persiapan, maupun kemeriahan. Tidak ada seorang pun yang tahu.

Jalan sunyi yang berujung pada suatu keramaian, di mana terdapat penjual: doclang pikulan; tahu Sumedang, bacang, dan aneka kue basah; kedai soto; depot bakso dan mi ayam; warung nasi rames; dan sebagainya. Tipikal daerah di sekitar Rumah Sakit.

Ujung jalan terdapat penjual doclang dan aneka jajanan (dokumen pribadi)
Ujung jalan terdapat penjual doclang dan aneka jajanan (dokumen pribadi)

Ah, mungkin sunyi itu merupakan perasaan saya semata.

Kutipan3 diolah dari kutipankata.com (dokumen pribadi)
Kutipan3 diolah dari kutipankata.com (dokumen pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun