Cara Membuat Pizza Singkong
- Campur singkong parut dengan kelapa muda parut. Perbandingan sesuai selera, kira-kira satu bagian singkong ditambah seperempat bagian kelapa parut.
- Tambahkan sedikit garam dan minyak zaitun. Kelapa parut sudah memberi rasa manis. (Bila ingin rasa dough lebih manis, tambahkan gula).
- Loyang diolesi minyak zaitun, lalu diisi dengan adonan. Jangan terlalu tebal, ntar dalemannya kurang matang. Juga jangan terlalu tipis. Tidak mengenyangkan.
- Susun topping diinginkan. Balur saus dengan merata.
- Taburkan serutan keju.
- Letakkan loyang teflon berisi adonan pizza di atas kompor dengan api kecil agar bagian bawah tidak cepat dewasa, eh, matang alias gosong.
- Selama proses, wajan ditutup agar panas bersirkulasi di dalam. Bukan digoreng. Minyak goreng mahal.
Nah, pizza singkong sudah matang. Siap disantap setelah panasnya berkurang.
Penampilannya lebih padat. Elastis tidak liat juga mudah diiris. Warna agak pucat, tidak kuning-kecokelatan seperti pizza gaya londho yang berongga-rongga, terutama versi Amerika. Rasanya?
Dengan muatan padat, kenyal, enak, dan pizza berbahan singkong membuat sebuah perbedaan (make a difference). Punya cita rasa khas. Bogorian Pizza (diciptakan di kota Bogor) berbeda dengan Italian Pizza dan American Pizza.
Iseng-iseng baca juga: Pentingnya "Make a Difference" dalam Bisnis Kuliner
Ya iyalah! Tekstur dough dari parutan singkong memiliki persenjangan sifat dengan olahan tepung terigu. Tidak serenyah pizza biasanya, padat elastis, dengan beragam sensasi.
Dibuat dengan topping asin, ia mewakili empuknya rasa combro dengan rasa mewah yang berasal dari abon/daging cincang/suwiran ayam/potongan sosis, ditambah asamnya saus dan gurihnya keju.
Dengan topping potongan pisang, pizza singkong bercerita tentang legitnya lemet (ketimus), bahkan terasa wingko, berbalut keju.
Dua gaya olahan, asin dan manis, pizza singkong memberikan pengalaman baru, berbeda dengan Italian Pizza dan American Pizza. Enak, mengenyangkan, dan bikin ketagihan dengan harga bahan melimpah dan murah.
Kapan lagi kita bisa menginovasi bahan produksi lokal daripada bahan pangan impor?
)* Sekeloa adalah nama jalan di Bandung, terdapat tempat makan prasmanan dengan harga terjangkau untuk kantong mahasiswa.