Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Rahasia agar Usaha Mikro Terus Langgeng a la Ibu Aisyah

6 September 2021   06:59 Diperbarui: 11 September 2021   07:15 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak depan usaha mikro milik Ibu Aisyah (dokumen pribadi)

Selain cabai, garam, gula merah, dan air (kemungkinan perasan jeruk nipis ditambah air matang), ia menambahkan kentang rebus digoreng ke dalam ulekan bumbu kacang.

Sepiring doclang ulek siap disantap (dokumen pribadi)
Sepiring doclang ulek siap disantap (dokumen pribadi)

Make a difference! Ibu dari 7 orang anak itu membuat bumbu doclang menjadi berbeda dengan penjual doclang lainnya. Demikian pula dengan bumbu pecelnya. Terasa lebih lembut dan gurih. Mengingatkan saya pada bumbu doclang ulek atau pecel pada tahun 1980-an.

Baca juga: Pentingnya "Make a Difference" dalam Bisnis Kuliner

Bukan keunggulan itu yang akan dibahas, tetapi tentang daya tahan nenek bercucu 17 dalam menjalankan usaha mikronya, apalagi di masa pandemi sekarang ini.

Berapa lama Ibu Aisyah menjalankan usaha penjualan Nasi Kuning, Lontong Sayur, Ketoprak, dan Pecel?

Menurut penuturan, Ibu Aisyah sudah berjualan sejak masih gadis. Diperkirakan saat menikah ia berusia sekitar 20 tahun atau bahkan kurang.

Dengan demikian, Ibu Aisyah telah berdagang sekurang-kurangnya selama 40 tahun. Dengan produk sama. Dengan komposisi dan cara-cara mengolah yang serupa.

Ketaatasasan (konsistensi) itulah yang membuatnya bertahan berjualan produk yang sama selama lebih dari empat dekade. 

Konon, menurut penuturan pelaku usaha berpengalaman, sebuah bisnis mencapai titik kemapanan setelah 15 tahun. Ia sudah ajek. Tidak gampang goyah.

Para pakar kewirausahaan dan tokoh lembaga keuangan banyak menuliskan resep agar usaha mampu bertahan lama. Umpamanya:

  • Menjaga kualitas produk.
  • Dipercaya oleh pembeli.
  • Memiliki pelanggan setia.
  • Punya ciri khas.
  • Berinovasi dan kreatif.
  • Meng-upgrade diri mengikuti perkembangan zaman.
  • Menjaga cashflow agar tetap sehat.
  • Memahami perubahan perilaku konsumen.
  • Meninjau ulang customer profile. Menyesuaikan customer relationship strategy.
  • Merencanakan ulang pendapatan dan memangkas biaya.
  • Meningkatkan efisiensi.
  • Dan seterusnya (selanjutnya dapat dibaca di kompas.com).

Disadari atau tidak, barangkali Ibu Aisyah menjalankan sebagian dari ikhtiar-ikhtiar di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun