Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ternyata Wapres Ma'ruf Amin Tidak Ikut Vaksinasi Perdana

6 Januari 2021   09:57 Diperbarui: 6 Januari 2021   10:22 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Tumisu dari pixabay.com

Pengikut cenderung meniru pemimpinnya yang percaya diri, berpikir tenang, berbesar hati, lalu membuat simplifikasi dan berani menghadapi situasi penuh ketidakpastian, seperti perlawanan terhadap penularan virus korona. 

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, penyuntikan vaksin pertama akan dilakukan kepada Presiden RI, Joko Widodo, pada tanggal 13 Januari 2021. Lalu, diikuti oleh jajaran Kabinet Indonesia Maju berikut para pejabat tingkat pusat.

Namun demikian, Wakil Presiden Ma'ruf Amin tidak ada dalam daftar rombongan Jokowi bersama jajarannya pada saat vaksinasi Covid-19 dilaksanakan.

Hal itu dipastikan oleh Juru Bicara Wakil Presiden, Teten Masduki yang menyebutkan, bahwa Wapres Ma'ruf Amin tidak ikut termasuk dalam vaksinasi perdana.

Kenapa beliau tidak ikut dalam vaksinasi perdana?

Pemerintah telah memastikan vaksinasi Covid-19 cuma-cuma kepada masyarakat secara bertahap.

Sasaran pertama antara lain, tenaga kesehatan (nakes), asistennya, tenaga penunjang serta mahasiswa kedokteran yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Selanjutnya, petugas pelayanan publik (TNI, Polri, Aparat Hukum, petugas bandara/pelabuhan/stasiun/terminal, perbankan, PLN, PDAM, serta petugas lain yang langsung terlibat dalam pelayanan masyarakat (termasuk guru), juga kelompok berusia lanjut (60 tahun ke atas).

Tahap berikutnya menyasar masyarakat yang rentan terhadap aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.

Kemudian menyusul masyarakat dan pelaku ekonomi yang dipilih dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin, pada tahap selanjutnya.

Sementara itu, BPOM akan melakukan evaluasi segera setelah menerima hasil analisis dari peneliti dan PT. Biofarma sehingga bisa diterbitkan izin darurat penggunaan vaksin (emergency use authorization/EUA) sebelum dilakukan penyuntikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun