Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dilema Pesta Pernikahan yang Mengalami Pergeseran Makna

6 Februari 2023   19:55 Diperbarui: 10 Februari 2023   15:05 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar pesta pernikahan. (Sumber gambar: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Jika kita hendak melaksanakan pesta pernikahan atau apapun pesta yang kita lakukan sebaiknya mengingat beberapa hal berikut, agar tujuan pesta pernikahan tidak berubah makna.

1. Ingat Tujuan Mulia Pesta Pernikahan

Awalnya resepsi pernikahan bertujuan agar setiap orang yang sudah menikah diketahui orang banyak sehingga tidak muncul fitnah setelah selesai pernikahan.

Orang-orang akan tahu setelah resepsi dilaksanakan bahwasanya sudah dilangsungkan pernikahan antara dua belah pihak sehingga tidak muncul berbagai kesimpulan dari orang yang melihat.

Begitu mulia tujuan resepsi pernikahan sehingga jangan pernah kita mencoba untuk merubah makna dari sebuah pesta atau resepsi pernikahan.

2. Pesta Pernikahan Bukan Warung Makan

Ada asumsi disebagian orang yang menganggap apa yang terjadi saat ini dimana disaat kita menghadiri pesta maka amplop sebagai ganti bingkisan sudah menjadi sebuah kebiasaan yang wajar.

Muncul berbagai perhitungan dimana apa yang kita makan saat di pesta kemudian berapa orang kita yang makan sewajarnyalah kita memberikan amplop jika yang kita makan di pesta tersebut di hitung berdasarkan hitungan rumah makan. 

Hal ini menurut saya hal yang sangat salah kita harus faham pesta pernikahan bukan warung makan, maka jangan pernah membuat sebuah hitungan untuk perbandingan dalam memberikan bingkisan atau amplop yang akan disalamkan.

Ingat pesta pernikahan bukan warung makan, apa yang dimakan dibayar saat hendak pulang.

3. Pesta Pernikahan juga sarana sedekah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun