Hal ini sangat bertolak belakangan dengan keadaan bangsa kita saat ini, di mana begitu sulit mencari pemimpin yang jujur itu terlihat begitu tingginya angka korupsi yang membuat rakyat melarat.
Dalam menentukan pemimpin kejujuran seharusnya menjadi syarat utama, dalam Al Quran juga tegas dikatakan "Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah. Dan mereka itulah orang-orang pendusta." (QS an-Nahl [16]: 105)
Dari ayat tersebut Allah SWT sangat membenci orang yang suka berbohong, apalagi orang tersebut seorang pemimpin, kebohongannya bisa menyengsarakan banyak orang.
Mari kita jadikan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW menjadi ajang untuk memperbaiki kualitas diri kita yaitu menjadi pribadi yang jujur sehingga siapapun diantara putra-putri bangsa ini yang mendapat amanah untuk memimpin maka dia akan berlaku jujur dan amanah.
Kejujuran pemimpin akan mempercepat kemajuan dan kesejahteraan orang-orang yang dipimpinnya.
5. Hilangkan Sentimen Perbedaan
Berbeda di negeri ini terkadang menjadi suatu penghalang untuk membuat seseorang bisa tampil dan berbuat.
Masih ada sebagian di negeri ini, sentimen perbedaan masih dijadikan alat untuk menghambat prestasi seseorang.
Misalnya kita melihat dalam menentukan jabatan seseorang dengan dalih putra daerah menjadikan orang yang pintar tidak mendapat tempat untuk mengaplikasikan ilmunya.
Begitu juga dalam mendapatkan jabatan begitu banyak orang yang tidak bisa menduduki jabatan tertentu karena berbeda pandangan atau berbeda pilihan saat pemilu.
Sehingga sentimen perbedaan ini memperlambat pembangunan.