Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keluarga Ibarat Telur

16 Juli 2022   23:02 Diperbarui: 16 Juli 2022   23:10 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar istock.com

Kehidupan berumah tangga yang bahagia menjadi idaman setiap orang yang mengikatkan janji suci dalam ikatan cinta dalam pernikahan.

Pernikahan menjadi titik awal memulai sesuatu yang baru menyatukan dua makhluk Tuhan antara laki-laki dan prempuan mengarungi bahtera kehidupan.

Lelaki melangkah dan berbuat dengan logika sedangkan prempuan insting dan perasaan mendominasi dalam setiap perbuatan.

Dalam konsep dasar berpikir menyatukan logika dan perasaan akan memunculkan suatu keputusan yang memuaskan.

Namun terkadang logika tak sejalan dengan perasaan, dimana perbedaan pandangan menjurus munculnya keributan kedua belah pihak antara suami dan isteri saling merasa benar dan bertahan dengan pendapat dengan sejuta argumen untuk bertahan.

Dalam problem seperti ini, bijaklah bertindak hati-hati mengambil keputusan dan mari mengingat konsep hidup berkeluarga seperti telur.

Keluarga ibarat telur, ada nilai-nilai yang terkandung jika kita melihat telur dan menghubungkan dengan konsep keluarga.

Telur memiliki tiga bagian penting cangkang telur, putih telur dan kuning telur.

Mari kita lihat maknanya:

1. Cangkang Telur 

Suami isteri hidup dalam keluarga harus saling melindungi apapun yang terjadi dalam keluarga akan saling melindungi layaknya telur yang melindungi isinya.

Begitu juga sebaliknya dalam berkeluarga gangguan dari luar akan senantiasa mengancam maka ikatan keluarga harus tetap kokoh layaknya cangkang telur yang melindungi isinya.

2. Putih dan kuning Telur

Putih dan kuning telur ibarat suami isteri yang saling melengkapi satu sama lain. Keduanya tidak akan pernah terpisahkan walaupun guncangan menghantam.

Saling menutupi kesalahan dan tak terpisahkan menyatu dalam sebuah ikatan untuk mempertahankan dengan mengalah menjadi kebiasaan.

Kuning tak memaksa putih telur menjadi kuning, begitu juga sebaliknya.

begitulah seharusnya suami isteri selalu bersama dalam keadaan apapun layaknya putih dan kuning telur.

3. Sebutir Telur  

Suami isteri dalam ikatan keluarga ibarat sebutir telur harus betul-betul dijaga jangan sampai jatuh dan pecah, ibarat keluarga jika sudah pecah antara suami dan isteri sudah ingin berpisah maka telur akan tinggal kenangan dan akan jadi santapan di meja hidangan.

Telur harus berada di tempat yang baik dan nyaman agar tidak busuk.

Begitu jugalah hendaknya ikatan keluarga suami isteri harus memberikan kenyamanan satu sama lain.

Jika suami isteri tak mampu memberikan kenyamanan kepada pasangan masing-masing. Maka ibarat telur yang busuk akan tidak berguna terbuang, bak keluarga yang bubar tak mampu bertahan sulit diterima lingkungan selalu jadi bahan gunjingan.

***

Mari kita menjaga keluarga kita masing-masing, setan tidak akan berhenti menggoda sampai hancurnya sebuah ikatan keluarga.

Ingatlah telur layaknya hubungan keluarga kuning telur dan putih telur menyatu dalam perbedaan terlindungi kerasnya cangkang telur yang selalu menyelimuti.

Saling melengkapi dan menutupi kesalahan masing-masing tanpa ada orang lainpun yang tahu, menjadi kunci keberhasilan perjalanan cinta ikatan rumah tangga.

Salam bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun