Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setop Provokasi di Tengah Pandemi Corona

13 April 2020   21:26 Diperbarui: 13 April 2020   21:29 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Provokasi Bukan Solusi - kompasiana.com

Di masa pandemi corona ini memang banyak pihak yang khawatir. Bagi masyarakat biasa, mungkin khawatir terpapar. Bagi para pedagang, ojek online, tukang cukur khawatir akan sepi pelanggan. 

Bagi pekerja pabrik, mungkin khawatir akan mendapatkan PHK, karena perusahaan tidak bisa produksi. Bagi para pengusaha, mungkin juga khawatir akan kelangsungan perusahaannya. Semua pihak khawatir dan berharap agar pandemi corona agar segera berakhir.

Ditengah kekhawatiran sebagian orang ini, ironisnya masih saja ada pihak-pihak yang secara sengaja memunculkan kepanikan dengan sengaja menyebarkan berita bohong dan provokasi. Pekan kemarin, sejumlah orang ditangkap di Tangerang oleh aparat kepolisian, karena dianggap menyebarkan tulisan yang provokatif. Sebelumnya, polisi juga telah menangkap oknum yang sengaja menyebarkan hoaks terkait corona ini.

Terkadang, saya sendiri tidak habis pikir. Apa tujuannya di balik provokasi tersebut. Bukankah provokasi hanyalah akan memicu terjadinya amarah? Bukankah provokasi tidak mencerdaskan? Mari kita introspeksi. Di masa pandemic seperti sekarang ini, tidak penting dianggap paling benar, atau pihak lain dianggap paling salah. Tidak ada gunanya mengkritik jika dilandasi kebencian. Lebih baik mengkritik tapi disertai dengan saran, ide, urun rembug yang bisa bisa dijadikan pengingat ataupun solusi bersama.

Indonesia adalah negara yang toleran. Semestinya di tengah wabah corona ini masih tetap saling peduli, tetap tolong menolong dan saling menguatkan. Virus corona tidak hanya mengancam secara kesehatan, tapi juga memberikan dampak di sektor perekonomian. Banyak orang bisa kena PHK, lantaran pabriknya sudah tidak bisa produksi. Banyak orang mampu bisa menjadi kurang mampu setelah terkena dampak corona.

Dalam kondisi seperti sekarang ini, sekali lagi, saling mengigatkan dan menguatkan penting dilakukan. Makanya jika ada oknum yang secara sengaja menebar kebencian dan provokasi, sungguh tidak masuk akal. 

Disaat semua orang berusaha untu menjaga hidup sehat, beberapa oknum justru tidak menjaga pikirannya dari virus kebencian. Ingat, agar dari provokasi adalah kebencian. 

Sepanjang kita masih memelihara kebencian, maka selama itu pula kalian tidak akan bisa hidup tenang. Dan ketenangan itulah yang diperlukan saat ini, agar imun tubuh kita tetap terjaga.

Karena itulah, hentikanlah mulai saat ini. Hentikan segala bibit negative yang ada dalam diri. Karena bibit negative dalam pikiran, akan melahirkan output yang negative pula dalam setiap ucapan dan tindakan. Setop provokasi. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang rukun, yang tidak senang dengan segala bentuk pertengkaran. Dari pada menebar provokasi, lebih baik menebar pesan yang menyejukkan, pesan yang mengandung informasi yang valid.

Sebarkanlah bagaimana hidup yang sehat, bagaimana cara mencuci tangan, menjaga imun tubuh lebih sehat, sampai apa yang harus kita lakukan jika orang terdekat terkena corona. Informasi semacam ini jauh lebih dibutuhkan dari pada informasi yang berisi kebencian dan provokatif. Salam damai. Jaga kesehatan dan tetap di rumah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun