Pertanyaannya: apakah nyawa manusia lebih murah dari biaya membangun palang pintu otomatis? Jika pemerintah sanggup membangun jalan tol dengan nilai triliunan, mengapa untuk membangun flyover, underpass, atau sekadar palang otomatis dan penjaga perlintasan, kita terus berdalih soal anggaran?
🕯️ Abdillah Ramdan: Nama yang Tak Boleh Jadi Statistik
Abdillah Ramdan bukan hanya asisten masinis. Ia adalah simbol dedikasi di tengah sistem transportasi yang belum aman sepenuhnya. Kepergiannya adalah peringatan keras: jika sistem tidak berubah, akan ada Abdillah-Abdillah berikutnya yang gugur sia-sia.
🔧 Seruan Aksi Nyata: Jangan Tunggu Korban Berikutnya
1. Tutup semua perlintasan liar tanpa izin dan tanpa pengamanan.
2. Bangun flyover atau underpass di perlintasan sebidang yang ramai dan strategis.
3. Tingkatkan edukasi keselamatan berbasis komunitas dan kampus.
4. Fasilitasi patroli Dishub dan kepolisian secara periodik di perlintasan rawan.
5. Evaluasi hukum dan penindakan: jangan berhenti di sopir tapi audit menyeluruh sistem keselamatan rel.
🗣️ Penutup:
Satu rel tanpa palang bisa mengakhiri hidup satu bangsa yang abai.
Negara tidak bisa terus mengandalkan nasib dan doa untuk mencegah kecelakaan. Duka tidak akan pernah cukup menggantikan nyawa. Kita butuh tindakan nyata, penegakan hukum tegas, dan investasi serius pada keselamatan rel.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI