Mohon tunggu...
Bryan KhalfaniAlkautsar
Bryan KhalfaniAlkautsar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan nama saya Bryan Khalfani Alkautsar bisa dipanggil Bryan. Saya lahir di Jakarta, 24 Oktober 2002, sebagai seorang anak tunggal. Yang saat ini sedang berkuliah di Universitas Airlangga program studi Biologi semester 2

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Sistem Kerja Insulin yang Murah dan Terjangkau bagi Penderita Diabetes

9 Juni 2022   14:53 Diperbarui: 9 Juni 2022   15:14 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Total biaya terapi insulin pada kasus diabetes mellitus tipe 2 rawat jalan di Kotamadya Denpasar

Diabetes melitus merupakan suatu kondisi gangguan metabolisme kronis dengan ciri-ciri yaitu konsentrasi glukosa dalam darah yang tinggi, seorang penderita diabetes tidak dapat memproses glukosa di dalam darah dengan benar penyebab dari disfungsi insulin ini berasal dari lipid (lemak) dan protein di kelenjar pankreas yang disebabkan dari kurangnya respon sel tubuh terhadap insulin (LeRoith et al, 2004), glukosa memiliki peranan penting di dalam tubuh yaitu glukosa dibutuhkan untuk memberi daya pada jaringan otot dan hal-hal lain yang cukup kritis, disinilah hormon insulin memliki peran, hormon insulin adalah hormon yang disekresikan oleh pankreas yang berguna untuk membantu sel mengambil glukosa dalam darah.

Untung nya dalam beberapa dekade terakhir teknologi proses menejemen penderita diabetes tipe 1-2 telah banyak mengalami banyak perubahan yang cukup signifikan dimana dulu penderita harus mengguanakan jarum untuk menginjeksi insulin ke dalam tubuh dan sekarang penderita diabetes hanya perlu memasukan dosis insulin hariannya ke dalam pompa insulin, namun selama 15 tahun terakhir pada dasarnya para penderita masih menggunakan jenis insulin yang sama dimana penderita  harus membeli botol/injeksi insulin per-harinya guna mengontrol gula darah dalam tubuh. Biasanya untuk 1 botol insulin memiliki harga yang memang  cukup mahal yaitu sekitar Rp.700.000 - Rp.  800.000 tergantung seberapa besar kebutuhan insulin harian penderita.

Proses produksi insulin pada zaman dahulu diproduksi dibuat dengan mengambil pankreas sapi, menggilingnya dan memurnikan insulin yang diekstraksi yang tentunya tidak efiesien dan memiliki banyak efek samping, tapi sejak tahun 1978 para ilmuan dari amerika serikat telah mengembangkan insulin yang lebih murni hasil dari rekayasa genetik, produksi Insulin ini memanfaatkan teknologi rekombinan dna dengan memasukkan gen insulin ke dalam plasmid, plasmid adalah lingkaran kecil DNA yang umumnya dapat ditemukan pada bakteri dan mikroorganisme lainnya, kemudian plasmid tersebut dimasukan kedalam bakteri hidup, bakteri yang seringkali digunakan dalam produksi insulin adalah jenis bakteri E. coli yang dapat dikembangbiakkan dalam wadah yang besar agar dapat diproduksi dengan cepat dan secara masal, insulin tersebut diproduksi di dalam lab yang pastinya terjamin mutu dan kualitas nya (Nur Fitriatus, 2020), namun tetap memiliki harga yang terbilang mahal bagi mayoritas masyarakat indonesia.

Dari teknologi pembuatan insulin tersebut dapat disimpulkan bahwa, lab pembuat insulin hanya perlu membuat sample plasmid yang dimasukan kedalam bakteri hidup dalam wadah dengan volume besar yang kemudian di fermentasi, dengan begitu lab akan mendapatkan stok insulin yang pada dasarnya tidak terbatas dengan bahan-bahan yang murah dan hemat biaya, jika demikian mengapa harga insulin per-tahun 2021 saat ini masih sangat tinggi dan mengapa tidak banyak perusahaan yang mampu memproduksi insulin secara masal?.

Berdasarkan dari pengumpulan data yang telah dilakukan diperoleh gambaran serta teori mengapa tidak banyak perusahaan yang dapat memproduksi insulin sedangkan bahan baku dan proses produksi dari insulin tersebut mudah didapat dan cost effective. Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita perlu memahami apa itu hak paten, hak Paten adalah hak khusus bagi penemu dimana penemu dapat melindungi penemuan mereka dan pendapatan hal-hal yang mungkin diperoleh dari inovasi yang dikembangkan sebagai imbalan atas pengungkapan penuh yang masuk ke domain publik setelah berakhirnya jangka waktu paten. (GauravDwivedi (2010) untuk hak paten dari insulin itu sendiri sudah dipatenkan sejak tahun 1923 dimana Frederick Banting, Charles Best, dan James Collip menjual paten insulin ke Universitas Toronto dengan harga 1 dolar AS karena mereka percaya obat penting seperti itu harus tersedia bagi setiap orang yang membutuhkannya, namun perusahaan juga tetap mengukuhkan paten terhadap insulin tersebut, seperti perusahaan farmasi penghasil insulin yaitu Sanofi yang saat ini memiliki 74 paten terhadap insulin yang tentunya menghalangi kompetitor untuk menjual insulin, praktik ini juga telah berlangsung selama 37 tahun. 

Gambar 2. Keterangan penumpukan paten dari perusahaan farmasi Sanofi/Sumber: Overpatented, Overpriced (2018) 
Gambar 2. Keterangan penumpukan paten dari perusahaan farmasi Sanofi/Sumber: Overpatented, Overpriced (2018) 

Saat ini terdapat 3 perusahaan farmasi yang mendominasi pasar global yaitu Sanofi, Eli Lilly dan Novo Nordisk, yang mengontrol 96% dari pasokan insulin dunia (Beran, D et al, 2019) selama bertahun-tahun perusahaan-perusahaan tersebut menumpuk paten di paten untuk memperpanjang umur paten mereka dan mencegah kompetitor lain memasuki pasar dalam pertumbuhan industri farmasi, taktik ini dinamakan evergreening yang bersifat monopolistik, menurut Indra Utomo (2017) evergreening adalah strategi yang sering digunakan dalam industri farmasi dimana industri akan menumpuk paten guna memperpanjang masa perlindungan hak paten obat demi menghindari kompetisi pasar, pada dasarnya saat ini pasar insulin lumpuh oleh paten dan banyak rintangan hukum lainnya yang menyebabkan banyak perusahaan farmasi lain yang ingin ikut memasuki pasar menjadi terkendala.

Solusi dari masalah 

Untuk mengatasi permasalahan tersebut ada beberapa cara yang dapat dilakukan:

  1. Dengan membuat obat-obatan yang biosimilar mengingat bahwa insulin merupakan obat biologis yang pembuatan obat generiknya tebilang susah, biosimilar merupakan sebuah istilah yang dipakai untuk obat biologis yang memiliki karakteristik yang mirip dengan obat biologis yang sudah disetujui pemilik asli, Kemiripan obat biosimilar tersebut meliputi regulasi obat, proses produksi, kualitas, keamanan, kemurnian dan kemanjurannya (Kumar & Singh, 2014) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun