Mohon tunggu...
Brury Zhang
Brury Zhang Mohon Tunggu... -

Part-time teacher at SDK. Immanuel II.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tinggalkan Gagasan Niccolò Machiavelli dalam Berpolitik

9 Agustus 2011   10:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:57 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam Il Principe, Machiavelli mengaggas ide politik tentang bagaimana cara mendapatkan dan mempertahankan tujuan politik. Secara umum, ia mengajarkan segala cara dapat dihalalkan untuk mendapatkan dan mempertahankan eksistensi di dalam dunia politik.  Sisi positif ajaran ini adalah memberikan semangat atau dorongan bagi politisi yang jujur agar tidak mudah menyerah di dalam berpolitik. Namun, sisi negatifnya (lebih dominan dibandingkan dengan sisi positif tersebut) adalah membenarkan tindakan seorang politisi yang salah di dalam mempertahankan eksistensinya. Secara tidak langung, Machiavelli telah membuat pemisahan yang jauh antara politik dan etika. Artinya, seorang yang beretika jangan menjadi seorang politisi, sedangkan seorang politisi jangan dihalangi oleh etika dalam bertindak.

Ideologi semacam ini sangatlah berbahaya bagi dunia politik, bahkan sampai pada hari ini. Namun sayangnya, di tengah banyakknya kecaman terhadap ideologi semacam ini, banyak bangsa pula yang terjebak di dalamnya. Sulit mengatakan bahwa negara kita tercinta, Indonesia, adalah salah satunya. Namun lebih sulit lagi bagi kita untuk mengelak dari fakta bahwa memang ada banyak politisi di negara kita yang memang masih menghalalkan segala cara demi eksistensinya di dunia politik.

Barangkali, itulah penyebab istilah politik menjadi negatif di bangsa kita ini. Berpolitik kerap kali didefinisikan menjadi usaha memperkaya diri, oleh karena gagasan Machiavelli ini terus dipakai, meskipun tanpa sadar. Berpolitik juga dipahami sebagai proses 'sikut-sikutan' untuk menjaga eksistensi diri. Alhasil, terjadilah suap-menyuap di dalamnya, terjadilah korupsi di dalamnya, bahkan terjadi mafia-mafia hukum, pajak, dan lain sebagainya dalam politik di negara kita ini.

Jika politik dipahami semacam itu, maka politik adalah sesuatu yang sangat mengerikan adanya. Jika demikian, politik di Indonesia bukannya tambah baik, tetapi tambah hancur adanya. Oleh karena itu, kita perlu mencari jalan keluarnya! Jalan keluar harus mulai diraba dari inti masalahnya. Inti masalahnya di sini adalah ideologi berpolitik yang ngawur ala Machiavelli. Jadi, pembaharuan harus dimulai juga dari pembenahan ideologi. Untuk itulah, berpolitik atau politik perlu didefinisikan kembali secara benar.

Secara historis maupun etimologi, politik berarti proses mengurus rumah tangga. Bergerak dari pemahaman semacam ini, para politisi seharusnya menyadari bahwa Indonesia adalah rumah tangga mereka, bukan panggung sandiwara, tempat mencari kekayaan, bahkan tempat 'sikut-sikutan'. Proses mengatur rumah tangga juga harus dimengerti sebagai aktivitas sinergi antar politisi untuk mengembangkan rumah tangga yang satu ini. Meskipun demikian, ideologi berpolitik yang baru ini hanyalah titik awal untuk perubahan politik di Indonesia. Masih ada ribuan langkah yang harus ditempuh guna mencapai rumah tangga yang baik. Namun, bagaimanapun langkah seribu ditentukan oleh derap kaki pertama.

Selain itu, faktor kesiapan mental dan psikologis setiap politisi juga harus matang, karena mereka akan menemui dunia yang berbeda dengan ideologi yang berbeda. Setiap perubahan pasti menuntut penyesuaian diri. Oleh karena itu, kita, yaitu seluruh elemen masyarakat beserta politisi tentunya harus siap menyesuaikan diri dengan ideologi politik baru dengan langkah politik yang baru pula.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun