Mohon tunggu...
Brigittha PricilyaSetyawan
Brigittha PricilyaSetyawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Love diversity

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Buah Jujube Penentu Keturunan dalam Tradisi Pernikahan ala Orang Korea Selatan

9 November 2020   15:48 Diperbarui: 9 November 2020   16:05 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah jujube dilemparkan oleh orang tua ke kain yang dibentangkan oleh kedua mempelai

Setelah proses memberikan teh kepada orang tua, prosesi dilanjutkan dengan ibu akan melemparkan buah jujube ke kain yang telah dibentangkan oleh kedua mempelai. Pelemparan buah jujube ini dipercaya dapat memberikan keturunan yang banyak kepada pasangan mempelai tersebut. 

Kemudian prosesi ini juga ditutup dengan mempelai bersujud kepada orang tua Kembali sebagai penghormatan penutup dan tanda terima kasih. Tidak lupa juga bahwa prosesi pyebaek ini dilakukan dengan mempelai dan orang tua mempelai pria menggunakan busana hanbok, sebagai baju tradisional Korea Selatan.

Buah jujube dilemparkan oleh orang tua ke kain yang dibentangkan oleh kedua mempelai
Buah jujube dilemparkan oleh orang tua ke kain yang dibentangkan oleh kedua mempelai
Tradisi prosesi pyebaek ini tidak semata-mata dilakukan untuk mengikuti apa yang sudah ada, tetapi tradisi ini juga pastinya dilakukan dengan adanya identitas yang dipegang erat oleh orang Korea Selatan. 

Tradisi prosesi pyebaek ini selalu dilakukan secara turun menurun, sehingga membuat tradisi prosesi pyebaek ini menjadi sebuah identitas etnis yang dipegang teguh oleh orang Korea Selatan. 

Oleh sebab itu, menurut Samovar (2015, h.250-251) mengatakan bahwa identitas etnis berasal dari warisan, sejarah, tradisi, nilai, perilaku serupa, wilayah asal geografis, dan dalam beberapa kasus termasuk bahasa yang digunakan. 

Identitas etnis ini bisa dilihat berdasarkan kepercayaan budaya yang dipegah teguh oleh setiap individu maupun kelompok tertentu. Kepercayaan yang terdapat dalam prosesi pyebaek ini menjadi sebuah bentuk nyata dari identitas etnis seperti yang disampaikan oleh Samovar dalam bukunya yang berjudul “Communication Between Cultures”. 

Kepercayaan leluhur akan ‘buah jujube yang dilemparkan orang tua kepada mereka bisa memberikan keturunan yang banyak, serta diberkati oleh orang tua mereka’ kemudian juga selalu ditanamkan oleh dalam diri orang Korea Selatan melalui merealisasikan tradisi pyebaek ini. 

Penggunaan hanbok dalam merealisasikan tradisi pyebaek juga dilakukan agar ciri khas tradisional dalam pelaksanaan tradisi, tidak ada yang terlupakan sedikit pun dan tidak ada yang kurang dalam segala sisi.

Di akhir prosesi, kedua mempelai akan memakan buah jujube yang telah didapatkan sebagai lambang telah menerima berkat.
Di akhir prosesi, kedua mempelai akan memakan buah jujube yang telah didapatkan sebagai lambang telah menerima berkat.
Identitas etnis yang dimiliki dalam merealisasikan tradisi pyebaek tentu saja tidak langsung didapatkan atau tidak secara langsung dilakukan oleh orang Korea Selatan, tanpa mengerti filosofi dan makna tradisi pyebaek ini.  Menurut Samovar (2015, h. 259) mengatakan bahwa kisah keluarga yang diceritakan oleh anggota keluarga menghubungkan seseorang ke masa lalu dan memberikan makna akan identitas dan koneksi yang ia miliki di dunia ini. Kisah-kisah ini juga diresapi dengan keyakinan budaya dan nilai-nilai yang menjadi bagian dari identitas seseorang. Oleh sebab itu, tradisi pyebaek yang sudah ada sejak leluhur, tetap diceritakan dan tetap dilestarikan ke generasi-generasi baru orang Korea Selatan. 

“Jangan sampai apa yang telah dilestarikan dengan jerih payah leluhur, musnah terlupakan dari ingatan generasi-generasi baru” – noname.

안녕~ㅠㅠㅠ (Dadah, huhu:")

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun